Redam Lonjakan Harga, Bulog Gelontorkan 1.200 Ton Beras Murah di Papua

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Foto: Corbis

 

 

 

JAKARTA - Lebih dari 50 persen ekspor farmasi India masuk ke pasar negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Saat ini, pangsa pasar farmasi India mencapai angka USD25 miliar."Diperkirakan akan naik hingga USD74 miliar pada 2020," tukas Duta Besar India Gurjit Singh, dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Kamis (10/5/2012).

 

Gurjit menambahkan, dengan pertumbuhan pesat industri bioteknologi sekira USD2 miliar serta perkembangan pasar sebesar 15,7 persen selama 2011, India menduduki ranking empat dunia dengan menghasilkan delapan persen volume dan dua persen nilai produksi di dunia.

 

"Secara volume, India menjadi eksportir obat generik terbesar dengan jaringan industri yang kuat. Karena sekira 15 persen ilmuwan farmasinya berada di Amerika Serikat," jelas Gurjit.

 

Dia menyatakan, India tercatat diakui atas sistem pengolahan obat khas India dengan sekira 7.000 unit manufaktur tradisional, yaitu Ayurveda, Unani, Siddha, Homeopathy dan obat-obatan herbal.

 

Tambahnya, pada pameran niaga bahan baku farmasi ASEAN yang pertama (CPhI SEA) di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta mulai 10-12 Mei 2012 Pharmexcil (Brand India Pharma) menampilkan rangkaian produk dan layanannya.

 

Sebagai informasi, CPhI SEA adalah program terbaru dari rangkaian event dunia CPhI yang bertujuan untuk mendatangkan para pengambil keputusan senior dan para supplier berkualitas dari seluruh negara ASEAN dan juga negara lainnya di seluruh dunia.

 

Pameran niaga tersebut akan memberikan akses langsung kepada jantung pasar farmasi ASEAN yang sedang bertumbuh pesat yang terfokus pada bahan baku farmasi. (ade)

 

 

 

Sumber