Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI KUARTAL I/2012: Perdagangan Hambat Pertumbuhan

Recommended Posts

JAKARTA: Penurunan kinerja perdagangan internasional menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2012.

 

BPS memproyeksikan pertumbuhan ekonomi year on year pada kuartal I/2012 sebesar 6,3% atau lebih rendah dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 6,5%.

 

PBD Indonesia pada kuartal I/2012 mencaai Rp1.972,4 triliun atas dasar harga berlaku atau Rp632,8 triliun atas dasar harga konstan 2000.

 

Kepala BPS Suryamin mengatakan ekonomi Indonesia tumbuh lebih lambat pada kuartal I/2012 karena perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

 

Namun, dia optimistis pertumbuhan PDB akan meningkat pada kuartal selanjutnya seiring revisi positif perkiraan pertumbuhan global oleh lembaga-lembaga perekonomian dunia dari 3,3% menjadi 3,5%.

 

“Pengusaha dan konsumen juga optimistis, seperti terlihat dari indeks tendensi bisnis dan indeks tendensi konsumen,” kata Suryamin, hari ini, 7 Mei 2012.

 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto menjelaskan perlemahan ekonomi global menghambat kinerja ekspor Indonesia.

 

Dia mengatakan surplus perdagangan Indonesia tergerus karena nilai ekspor selama kuartal I/2012 tumbuh lebih rendah dari impor.

 

“Konsumsi, pengeluaran pemerintah dan investasi masih bagus, tapi kan hasil produksi tidak mungkin terserap semua di dalam negeri, harus ada yang diekspor,”

 

Pertumbuhan komponen PDB RI kuartal I/2012 (%)

* Konsumsi Rumah Tangga 2,8

* Konsumsi Pemerintah 0,4

* Pembentukan Modal Tetap Bruto 2,3

* Perubahan Inventori dan Diskrepansi Statistik 0,1

* Ekspor Barang dan Jasa 3,7

* Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3,0

* PDB 6,3%

 

 

Data BPS menyatakan pertumbuhan YoY pengeluaran ekspor barang dan jasa pada kuartal I/2012 hanya 7,8% atau lebih rendah dari kenaikan komponen impor barang dan jasa yang mencapai 8,2%.

 

Adapun pertumbuhan YoY pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2012 mencapai 4,9%, konsumsi pemerintah sebesar 5,9%, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 9,9%.

 

Suhariyanto menjelaskan penurunan surplus neraca perdagangan tersebut mengurangi kontribusi komponen selisih ekspor dan impor terhadap PDB.

 

Kontribusi ekspor dan impor terhadap PDB pada kuartal I/2012 masing-masing sebesar 24,8%, sedangkan pada kuartal I/2011 ekspor dan impor masing-masing berkontribusi sebesar 25,2% dan 23,3% pada total PDB periode tersebut.

 

“Ini yang harus diperhatikan. Surplus perdagangan semakin turun meskipun ekspor tumbuh,” kata Suhariyanto. (Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...