Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PERTUMBUHAN EKONOMI: Kuartal II diduga terkontraksi ke 6,3%

Recommended Posts

JAKARTA: Ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama masih berada di level 6,5%, namun akan mengalami penurunan pada periode berikutnya dengan akumulasi pertumbuhan sebesar 6,3% sepanjang 2012.

 

Ahmad Erani Yustika, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), menuturkan komponen konsumsi rumah tangga dan investasi masih menunjukkan pertumbuhan signifikan dan mendorong perekonomian di awal tahun.

 

“Ekspor memang cenderung menurun, tapi kita tahu sumbangan terhadap PDB [Produk Domestik Bruto] tidak lebih dari 27%,” ujar Erani kepada Bisnis, Minggu 6 Mei 2012.

 

Berbeda dengan tren tahun-tahun sebelumnya, Erani memaparkan kondisi ekonomi sepanjang 2012 akan cenderung bergerak menurun. Bertolak belakang dengan pandangan pemerintah yang yakin ekonomi akan semakin tumbuh pada kuartal berikutnya dengan akumulasi pertumbuhan mencapai 6,5%.

 

“Tahun ini agak lain, kuartal pertama ini cenderung stabil, tapi selanjutnya akan menurun di kuartal II, III, dan IV sampai 6,3% saja,” katanya.

 

Kecenderungan melambat, menurut Erani, disebabkan ekspor yang semakin menurun karena pelemahan ekonomi global. Sementara peningkatan impor sejumlah komoditas juga terjadi, termasuk bahan bakar minyak.

 

Ketidakpastian kebijakan pengendalian bahan bakar bersubsidi, menurut dia, bukan satu-satunya sumber penghambat pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi murni diakibatkan oleh penurunan level ekspor dan investasi pada kuartal berikutnya.

 

“Direct investment [investasi langsung] masih akan banyak yang masuk, tapi implementasinya tidak setinggi tahun lalu,” tuturnya.

 

Selain itu, dia juga memperkirakan adanya tekanan inflasi, baik dari komoditas minyak dan gas (Migas) maupun bahan pangan, yang tentu akan menyebabkan terjadinya kontraksi pertumbuhan.

 

“Sekarang gejalanya sudah terlihat, biasanya April deflasi, tapi kemarin inflasi mencapai 0,21%,” paparnya. (01/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...