Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan asosiasi tersebut dapat memahami keputusan pemerintah yang akhirnya membatalkan aturan konsumsi BBM bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin (cc).

 

“Kami melihat pemerintah memang sedang mencari jalan keluar untuk mengurangi pemakaian BBM bersubsidi di Tanah Air,” ujarnya malam ini.

 

Jika akhirnya pemerintah memutuskan untuk membatalkan aturan pembatasan konsumsi BBM berdasarkan kapasitas mesin, dia pun melihat hal itu sebagai upaya pemerintah untuk mencari jalan lain yang lebih baik.

 

Sebetulnya, lanjutnya, sebagai pabrikan otomotif, Gaikindo sudah berulang kali mengingatkan kepada konsumen bahwa untuk mobil yang diproduksi mulai 2006, secara teknis kendaraan tersebut harus mengkonsumsi BBM dengan nilai oktan 91.

 

Aturan itu sesuai dengan peraturan Kementrian Perindustrian yang dikeluarkan pada 2006 yang mensyaratkan semua mobil mulai tahun tersebut harus mengikuti standar emisi Euro-2, yaitu yang mengandung nilai oktan minimal 91.

 

“Di buku manual sebetulnya kan sudah ditulis mengenai hal ini,” ujarnya.

 

 

Meski begitu, dia juga mengakui bahwa secara teknis, implementasi pembatasan BBM bersubsidi baik mengacu pada kapasitas mesin maupun tahun pembuatan sulit dilakukan, terutama terkait dengan pengawasannya.(msb)

 

 

 

Sumber