Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Koran SI)

 

 

 

JAKARTA - PT Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJBR) menyatakan sudah melalui proses finalisasi untuk proses akuisisi tiga Bank Perkreditan rakyat (BPR) yang akan diakuisisi."Yang sudah selesai due dilligence dari tiga (BPR) ada satu, yang sudah efektif di Subang, yang sudah resmi milik BJBR. Ada dua lagi yang masih proses izin ke Bank Indonesia (BI)," kata Direktur Utama BJBR Bien Subiantoro saat ditemui usai Investor Day, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/5/2012).

 

Dia mengaku, tujuan utama dari akuisisi tersebut adalah untuk menyehatkan BPR yang ada di wilayah Jawa Barat dan Banten. Namun, dia belum memastikan akan mengakuisisi berapa BPR lagi untuk periode selanjutnya. "Jumlahnya jadi berapa, nanti akan terus kita lakukan akuisisinya karena kita punya divisi anak usaha," katanya.

 

"BPR punya saham di 51 BPR di Jawa Barat dan Banten. Sahamnya rata-rata di bawah 20 persen tidak mayoritas. Sebaiknya kita perbaiki BPR itu. Dengan setoran modal. Kita tidak mau BPR tidak sehat," imbuhnya.

 

Lebih jauh dia menjelaskan, kontribusi dari 51 BPR tersebut ke pendapatan BJBR memang tidak besar hanya sebesar satu persen. Namun untuk tahun mendatang, akan terus ditingkatkan di level lima persen.

 

"Kontribusi pendapatan satu persen dari 51 BPR itu di luar yang diakuisisi," akunya lagi.

 

Sebelumnya, Managing Director Bank BJB Entis Kushendar sempat mengatakan akan melakukan akuisisi terhadap tiga Bank BPR pada Maret. "Akan akuisisi BPR. Lokasinya di Jawa Barat, Subang, Cianjur, dan Garut. Progress-nya kita berkeinginan Maret sudah ada realisasi," katanya.

 

Rencana tersebut, menurutnya, sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga akhir tahun akan ada 11 BPR yang diakuisisi. Fungsi dari akuisisi tersebut, adalah sebagai untuk mempercepat kredit mikro di masyarakat.Selain itu dia mengatakan akuisisi ini dibutuhkan dengan pertimbangan tertentu.

 

"Untuk mempercepat kredit mikro, daripada kita harus bikin kantor cabang baru," tandasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber