Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Naik Tipis, minyak Brent Dekati Harga USD120/Barel

Recommended Posts

8eo13VS2Bu.jpgIlustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

NEW YORK - Minyak mentah berjangka kembali mengalami kenaikan. Data penjualan rumah di Amerika Serikat (AS) menambah sentimen positif pada pergerakan harga minyak.Minyak menguat seiring penguatan komoditas utama, seperti tembaga yang naik 0,40 persen. Secara keseluruhan, keuntungan minyak masih terpangkas data sentimen ekonomi di zona euro, yang turun lebih dari yang diharapkan pada April ini.

 

Mengutip Reuters, Jumat (27/4/2012), di London ICE Brent mentah untuk pengiriman Juni menetap naik 80 sen ke USD119,92 per barel. Perdagangan harian tertinggi dicatatkan pada 16 April, kala itu Brent mampu menembus USD120,17 per barel.

 

Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengriman Juni naik 43 sen menjadi USD104,55 per barel, penutupan tertinggi sejak 2 April, setelah naik ke USD104,92 per barel di bawah rata-rata 50 hari sebesar USD105,06 per barel.

 

Premi Brent terhadap minyak mentah AS, WTI, kembali melebar menjadi USD15,37 per barel, setelah sempat menyempit ke USD15 per barel. Melebarnya premi kedua minyak tersebut, menyusul stok minyak mentah sebesar 547.000 barel menjadi 41,750 juta barel, level tertinggi sejak 9 April, yang kala itu melaju di kisaran 41,9 juta barel.

 

Volume perdagangan Brent naik hampir 13 persen di atas rata-rata 30 hari perdagangan. Sementara WTI tercatat mengalami penurunan 30 persen dari rata-rata 30 hari.

 

Dalam sebuah jejak pendapat yang dilakukan Reuters, para analis memprediksi minyak mentah berjangka Brent akan berada dalam kisaran USD117,30 per barel tahun ini, sedikit lebih tinggi USD2,60 per barel jika dibandingkan pada survei Maret.

 

Para analis memperkirakan, larangan Uni Eropa melakukan impor minyak Iran, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli, akan meningkatkan permintaan untuk minyak mentah Brent. Sementara WTI diperkirakan akan bergerak dengan rata-rata USD105,60 per barel untuk tahun ini, USD1 lebih tinggi dari proyeksi bulan sebelumnya.

 

Investor minyak juga masih mengamati perkembangan di Iran, yang setuju melanjutkan pembicaraan terkait program nuklir di Teheran. Sikap Iran dan negara-negara Barat, telah membantu meredakan ketegangan yang ditimbulkan oleh program ini. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...