Jelang Akhir Tahun, Asing Diam-Diam Lepas Saham Ini

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) optimistis pertumbuhan reksa dana pada 2012 bisa mencapai 10-15 persen. Asalkan, kondisi Eropa tidak bergejolak tahun ini."Kondisi kita itu sensitif dengan kondisi di Eropa. Sekarang kita lihat pertumbuhan baik. Asalkan kondisi terus membaik, saya rasa industri tidak akan terganggu," kata Ketua APRDI Abiprayadi Riyanto saat sharing session di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/4/2012).

 

Dia melanjutkan, hal tersebut bisa tercermin dari total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksa dana Indonesia per Maret 2012 yang mencapai Rp193,136 triliun. Total dana tersebut meningkat sekira 14,80 persen dibandingkan total AUM di akhir 2011 yang mencatat ada Rp168,236 triliun.

 

Adapun dari jenis AUM yang ada seperti Balanced Fund, Eqity Fund, ETF Equity Fund, Fixed Income Fund, Index Fund, Money Market Fund, Protected Fund serta Sharia Fund, yang mengalami kenaikan paling signfikan adalah dana kelolaan balanced fund.

 

"Balanced fund per Maret 2012 tercatat sebanyak Rp34,524 triliun atau meningkat sekira 59 persen dari periode yang sama di 2011 yang tercatat sebanyak Rp21,713 triliun," kata Abiprayadi.

 

Kendati demikian, lanjutnya, dari produk-produk tersebut, reksa dana terproteksi mengalami defisit 2,85 persen dari Rp41,834 triliun di akhir 2011 menjadi Rp40,644 triliun per Maret 2012.

 

Menurut Abiprayadi, hal ini terjadi karena banyaknya reksa dana terproteksi yang mengalami jatuh tempo sehingga sudah tidak ada perkembangannya. "Kalau reksa dana terproteksi jatuh tempo sudah hilang dan digantikan reksa dana baru," tandasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber