Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Saham-Saham Bakrie Masih Akan Dibayangi Isu Default

Recommended Posts

Jk8fY4ZOxU.jpgIlustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Notifikasi gagal bayar (default) atas pinjaman PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebesar USD437 juta oleh beberapa kreditur membuat saham-saham Grup Bakrie merosot. Kreditur yang digawangi Credit Suisse memberikan ancaman default atas pinjaman BNBR sebesar USD437 juta.“Saham-saham Grup Bakrie melemah disebabkan oleh notifikasi default kreditur USD437 juta,” tegas analis pasar modal Edwin Sebayang kepada Okezone, Senin (23/04/12).

 

Menjelang penutupan perdagangan pukul 11.15 waktu JATS, harga saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) turun Rp5 menjadi Rp300, saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) turun Rp2 jadi Rp81, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun Rp75 ke Rp2.075, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) turun Rp4 ke Rp121, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) turun Rp5 ke Rp255, dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp5 ke Rp200. Sementara harga saham BNBR sendiri terlihat stagnan di Rp50.

 

Edwin menilai, langkah BNBR ke depan akan menentukan nasib saham-saham tersebut. "Melemah atau menurunnya saham-saham tersebut kedepannya, tergantung bagaimana BNBR membayar sesuai kriteria rasio," tambah Edwin.

 

Sebelumnya, seperti dikutip dari Financial Times, disebutkan, BNBR harus menambah agunan utangnya agar terhindar dari gagal bayar itu. Kreditur pun meminta tambahan agunan sebesar USD150 juta dan harus terpenuhi dalam waktu lima hari kerja. Dengan demikian, total nilai agunan akan menjadi 1,54 kali dari nilai pokok utang.

 

Tanpa tambahan agunan, kreditur ini memiliki opsi meminta percepatan pembayaran utang. Dengan minimal dua pertiga kreditur menyetujui langkah percepatan pembayaran utang itu.

 

Kendati PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sudah mengeluarkan pernyataan tidak mengetahui isu ancaman default atas induk usahanya PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), harga saham BUMI terpantau masih tertekan. Pada akhir perdagangan sesi I hari ini, saham BUMI turun Rp75 ke Rp2.075.

 

"Bumi Resources tidak mengetahui adanya pemberitahuan akan kemungkinan default dari kreditur mana pun," kata Direktur dan Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava kepada Okezone.

 

Bumi Resources, kata Dileep, tetap berkomitmen untuk mengurangi utang dan berusaha menurunkan beban bunga perseroan secara signifikan.

 

Untuk itu, BUMI telah melakukan pembayaran kepada krediturnya, yakni CIC, dua tahun lebih awal. Perseroan membayar USD600 juta pada November 2011. Dengan demikian, beban bunga perseroan turun dari awalnya 19 persen menjadi tujuh persen, dan BUMI menghemat USD72 juta. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...