Rumah Nordic Strategis D'Rayyan Residence Mainroad Jl.Cihanjuang

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Topnews)

 

 

 

JAKARTA - Lembaga pemeringkat Standard & Poors (S&P) diyakini akan segera menyematkan gelar investment grade bagi Indonesia. Sebelumnya S&P menyatakan, belum memberikan gelar ini lantaran batalnya kenaikan harga BBM subsidi."Soal S&P saya tidak terlalu khawatir, saya rasa ini masalah waktu saja," ungkap Kepala BKPM Gita Wirjawan yang juga menjabat menteri perdagangan di Jakarta, Senin (23/4/2012).

 

Meskipun pada situasi saat ini kepastian kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi masih belum terealisasi. Selain itu, keyakinan ini pun timbul sehubungan dengan dua lembaga pemeringkat ternama, Fitch Rating dan Moody's, telah memberikan rating investment grade untuk Indonesia.

 

"Hanya tinggal menunggu waktu saja dan ini hanya bisa didukung dengan data-data positif dan ini akan mempengaruhi peningkatan. Target Indonesia bukan investment grade, tapi tidak ada alasan untuk kita jadi single A," paparnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi realisasi investasi kuartal I-2012 memperlihatkan peningkatan hingga 32,5 persen dibanding periode sama di 2011, sebesar Rp71,2 triliun dan hal ini melawan kondisi realisasi investasi pada periode tersebut yang umumnya memiliki tren melambat.

 

"Ini akan menunjang target pertumbuhan ekonomi pemerintah yang sebesar 6,5 persen. Tinggal konsumsi, ekspor, impor bagaimana," pungkasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber