Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Foto: Corbis

 

 

 

JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa ingin mengulang kesuksesan bisa menghemat listrik pada 2008 lalu. Dirinya yakin, di tahun ini Indonesia bisa menghemat listrik."Listrik juga harus dihemat. Ini mengulang cerita sukses kita di 2008," tandas Hatta, di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/4/2012).

 

Dikatakannya, apabila di 2008 tersebut penghematan listrik di pemerintah 20 persen. Hal ini, menurutnya, bisa dilakukan kembali sepertipenghematan listrik, air, dan bahan bakar minyak (BBM).

 

"Jadi kalau pada 2008 bisa, sekarang harus bisa. Kalau sekarang 20 persen, juga harus tercapai," tegasnya.

 

Sekadar informasi, pelaksanaan hemat listrik pada 2008 silam dilakukan berdasarkan kebijakan penghematan PLN yang baru dalam bentuk penerapan tarif disinsentif dan insentif kepada konsumen.

 

Peraturan tersebut diambil untuk penghematan anggaran hingga Rp15 triliun, terutama penghematan untuk jenis biaya pembelian bahan bakar minyak (BBM). Penghematan dilakukan dengan beberapa cara.

 

Pertama, menekan pemakaian listrik sebesar 20 persen dibanding pemakaian rata-rata nasional. Jika pelanggan bisa menekan pemakaian listriknya di bawah batas 80 persen rata-rata konsumsi nasional, maka pelanggan akan mendapatkan insentif tarif listrik berupa pengurangan beban pada bulan berikutnya. Jika pemakaian pelanggan melebihi batas 80 persen, selisihnya akan dikenakan disinsentif.

 

Kedua, PLN membagikan 51 juta lampu hemat energi (LHE) untuk menyukseskan program itu. Total penghematan dari program lampu hemat energi ini diperkirakan mencapai Rp1,52 triliun. Setelah dikurangi biaya LHE, penghematan bersihnya mencapai Rp600 miliar. (ade)

 

 

 

Sumber