Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Pembangunan Kilang Refinery Butuh Tambahan Waktu

Recommended Posts

YUD6i4UHrg.jpgIlustrasi.

 

 

 

JAKARTA — Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan rencana pembangunan kilang refinery di Tuban dan Pekalongan membutuhkan tambahan waktu untuk memperbaiki serta menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study/FS).Pasalnya, hingga saat ini negosiasi pemberian insentif yang diminta oleh para investor belum diputuskan oleh pemerintah.

Saat ini, sudah ada komitmen dari investor untuk memasok kebutuhan crude oil Indonesia sekitar 300.000 barel per hari.

 

“Masih diperlukan waktu sedikit lagi, setelah itu akan dirapatkan dengan Wapres dan Menteri terkait. Kita coba golkan proyek kilang ini, masing-masing nilai investasinya USD10 miliar. Ini adalah proyek refinery yang komprehensif, dengan industri petrokimia,” kata Hidayat di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Kamis (19/4/2012).

 

Adapun sebelumnya, Pertamina bekerja sama dengan Kuwait Petroleum Corporation (KPC) dan anak usaha Saudi Aramco yakni Saudi Aramco Asia Company Limitied, akan membangun kilang refinery. Refinery akan dibangun di Tuban, Jawa Timur untuk Aramco dan di Balongan, Jawa Barat untuk KPC.

 

Dia mengatakan, pembangunan refinery tersebut, akan menghasilkan puluhan turunan produk industri petrokimia.

yang menurutnya mempunya potensi yang sangat bagus. “Potensinya menarik banyak sekali investasi di situ. Karena itu, diberikan insentif tax holiday, tapi di hulunya. Soal permintaan insentif lain oleh investor, sedang dinegosiasikan. Artinya, kesepakatannya sesuai kemampuan pemerintah. Masih ada 4-5 poin yang harus dirundingkan. Bukan hal yang krusial, semuanya negotiable,” jelasnya. 

 

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto mengatakan, Indonesia membutuhkan tiga kilang berkapasitas masing-masing 300.000 barel per hari, olefin center baru berkapasitas 1 juta ton per tahun, dan aromatik center berkapasitas 500.000 ton per tahun. “Artinya, kita memenuhi kebutuhan energi sekaligus penguatan struktur industri petrokimia,” tandasnya. (nia) (Sandra Karina/Koran SI/rhs)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...