Telegram @ChristopherWordsmith Buy LSD,Cocaine,Weed,Hash,MDMA,Xanax,Glocks,Percocet In Johannesburg SA

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Foto: Corbis

 

 

 

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan dengan adanya kebijakan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi kepada mobil berkapasitas mesin di atas 1.300 cc akan menambah inflasi sebesar 0,3 persen.Sebelumnya, BI memprediksi pembatasan konsumsi premium terhadap mobil pribadi se-Jawa dan Bali akan menyumbang tambahan inflasi sebesar 0,7 persen.

 

"Jika seluruh mobil pribadi di Jawa dan Bali tidak boleh membeli BBM bersubsidi, maka akan ada dampak tambahan inflasi sebesar 0,7 persen," ujar Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (17/4/2012).

 

Rencana pemerintah untuk membatasi konsumsi BBM premium bagi mobil bermesin 1.300 cc di Jawa dan Bali, Perry mengatakan akan menambah inflasi sebesar 0,3 persen.

 

"Kami mengoreksi tambahan inflasi dari pembatasan BBM bersubsidi ini karena kebijakan yang akan ditempuh pemerintah terbatas pada mobil bermesin di atas 1.300 cc," ungkapnya.

 

Sementara itu, lanjut Perry, jika pemerintah menaikkan harga premium sebesar Rp1.500 per liter, maka akan ada tambahan inflasi sebesar 2,2 persen.

 

"Perhitungan ulang kami ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, karena di dalam APBN-P 2012 ada bagian kompensasi untuk transportasi sebesar Rp5 triliun," ujarnya.

 

Sebelumnya, menurut Perry, BI memperkirakan tambahan inflasi dari kenaikan BBM sebesar Rp1.500 pe rliter akan ada tambahan inflasi sebesar 2,45 persen.

 

"Perhitungan ulang BI yang memperkirakan tambahan inflasi 2,2 persen, karena kenaikan tarif angkutan umum akan lebih rendah dengan adanya kompensasi Rp5 triliun," tuturnya. (ade)

 

 

 

Sumber