Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan tertahan. Rupiah melmeah lantaran kondisi krisis yang terjadi di Uni Eropa.Treasury Analyst Telkom Sigma, Rahadyo Anggoro, memprediksi kisaran rupiah akan berada di level Rp9.150-Rp9.200 per USD. "(Rupiah) tertahan karena keadaan Eropa dan prediksi bahwa BI rate akan tetap di level 5.75 persen," katanya kepada okezone di Jakarta, Rabu (11/4/2012).

 

Menurutnya, sejak BI rate dipatok di bawah enam persen, rupiah belum bisa menembus level Rp9.000 per USD. Akibatnya, cadangan devisa Indonesia makin tergerus karena menjaga apresiasi rupiah. Adapun perlemahan ini dipengaruhi oleh berlanjutnya sentimen negatif karena krisis hutang Eropa khususnya Spanyol.

 

Hal ini ditunjukkan dengan buruknya lelang obligasi negara Spanyol, serta tingginya yield obligasi tersebut yang dikhawatirkan akan kembali membawa dolar AS melemah terhadap rupiah.

 

"Selain itu data trade balance Jerman yang diprediksi turun dari periode sebelumnya yang sebesar 14.2 Milliar euro menjadi 13.6 miliar euro," tandasnya.

 

Pada penutupan perdagangan sore kemarin, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp9.165 per USD, dengan kisaran peradagangan harian Rp9.119-Rp9.211 per uSD. Sedangkan mengutip Bloomberg, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp9.175 per USD dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.088-Rp9.202 per USD. (mrt)

 

 

 

Sumber