PU Kebut Perbaiki 13 Jembatan Putus Imbas Banjir dan Longsor di Aceh

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Hari ini telah dilakukan pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sekaligus telah ditandatangani perjanjian peningkatan kerja sama ekonomi yang diharapkan dapat mendorong volume perdagangan kedua negara hingga mencapai USD80 miliar pada 2015.Dalam pertemuan bilateral ini Menko Perekonomiuan Hatta Rajasa didampingi Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Sutardjo, serta beberapa pejabat eselon I. Sedangkan dari RRT, didampingi oleh minister of agriculture, minister of the state ethnic affairs commission, dan beberapa pejabat eselon I dari RRT.

 

Tujuan pertemuan ini adalah menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden RRT saat kunjungan kenegaraan RI Maret 2012.

 

Salah satu hasil dari pertemuan bilateral ini antara lain, adanya kesepakatan untuk meningkatkan hubungan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan berdasarkan mutual respect, mutual benefit and equal treatment.

 

"Peningkatan kerja sama ekonomi diharapkan dapat mendorong volume perdagangan kedua negara hingga mencapai USD80 miliar tahun 2015," ungkap Hatta kala ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (9/4/2012).

 

Adapun hal lain yang disepakati adalah adanya dukungan pemerintah dan dunia usaha RRT untuk implementasi MP3EI.

 

Selain itu, pada kesempatan ini juga telah ditandatangani perjanjian kerja sama antara Indonesia dengan RRT yaitu Coperation on Earthquake and Tsunami antara BMKG dan LIPI dari Indonesia dengan China National Earthquake Administration. (wdi)

 

 

 

Sumber