Video: Pak Prabowo, Ini Bukti Baja China Ancam Daya Saing Baja Lokal

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

SINGAPURA - Minyak mentah berhasil rebound setelah angka tujuh mingguan terendah di New York. Investor meyakini permintaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) akan meningkat di tengah tanda-tanda penguatan ekonomi di negara pengkonsumsi minyak terbesar tersebut.Mengutip Bloomberg, Kamis (5/4/2012), harga minyak berjangka naik 0,7 persen, kenaikan pertama dalam tiga hari ini setelah aplikasi pengangguran diprediksi turun 4.000 ke 355.000. Selain itu, data mungkin menunjukkan nonfarm payrolls akan naik pada Maret.

 

Harga minyak sempat turun setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah Negeri Paman Sam tersebut naik tajam, kenaikan terbesar sejak 2008.

 

Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik sebesar 67 sen menjadi USD102,14 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX) namun bergerak turun tipis ke USD102,03 per barel. WTI sempat turun 2,4 persen ke USD101,47 per barel, penutupan terendah sejak 14 Februari.

 

Minyak Brent untuk pengiriman Mei menguat 17 sen atau 0,1 persen menjadi USD122,51 per barel. Premi Acuan kontrak Eropa ke New York diperdagangkan Texas naik 40 sen menjadi USD20,47  per barel setelah penutupan kemarin.

 

Departemen Energi melaporkan, stok minyak mentah AS meningkat 9,01 juta  barel pada pekan lalu dan bertahan di 362,4 juta menunjukkan. Stok ini, diperkirakan akan meningkat 2,5 juta barel. (mrt)

 

 

 

Sumber