Teras BRI Kapal, Inovasi Perbankan yang Sukses Jangkau Pelosok Negeri

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: AP)

 

 

 

JAKARTA - Harga minyak mentah yang terus melandai diprediksi bisa kembali ke kisaran USD100 per barel. Adanya stok cadangan minyak strategis disinyalir menekan pergerakan minyak mentah.Head of Research dan Analysis Division PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, secara teknikal harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kini terlihat dalam tekanan turun setelah beberapa minggu lalu bergerak ranging di kisaran USD104-USD108 per barel.

 

"Beberapa hari terakhir, harga minyak mentah WTI bahkan bergerak di bawah level support pentingnya di USD103,70 per barel. Ini bisa mendorong harga minyak mentah menuju USD100 per barel. Tahanan atas (resisten) terdekat di kisaran 105,20," ungkap dia kepada okezone di Jakarta, Rabu (4/4/2012).

 

Menurutnya, penurunan ini didukung oleh dua isu, yakni keluarnya stok cadangan minyak strategis oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa untuk mengurangi kekhawatiran pasar mengenai kurangnya suplai minyak dunia akibat embargo Iran.

 

Selain itu, dia mengungkapkan, notulen rapat FOMC Federal Reserve AS yang kembali mengindikasikan kemungkinan tidak adanya stimulus sehingga ini menguatkan nilai dolar Amerika Serikat (AS).

 

"Ada korelasi yang negatif antara dolar AS dan harga minyak mentah. (Jika) dolar AS menguat, harga minyak mentah turun, dan sebaliknya," tukas dia. (mrt)

 

 

 

Sumber