Harta Elon Musk Tembus US$743 Miliar, Setara 2 Kali Ekonomi Malaysia

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: okezone)

 

 

 

DEPOK - Menteri Pertanian Suswono mengapresiasi pemerintah daerah yang gencar menggerakkan program Sehari Tanpa Nasi atau One Day No Rice. Sebab, saat ini masyarakat harus diajarkan untuk mengurangi konsumsi beras dan mencoba subtitusi pangan dengan umbi-umbian.Suswono mengatakan konsumsi pangan pokok beras per kapita di Asia Tenggara masih tinggi. Ia menyebutkan Indonesia tak terlalu jauh dengan Vietnam.

 

"Saat ini konsumsi beras di Indonesia 316 gram per kapita per hari, padahal seharusnya cukup 275 gram per kapita per hari, banyak yang overweight juga masyarakat sekarang, karena itu kita peringkat keempat dunia dalam diabetes, nasi mengandung banyak glukosa langsung, gizi masih timpang belum seimbang," tegasnya saat meninjau Program One Day No Rice di Balaikota Depok, Selasa (3/4/12).

 

Dia menambahkan Indonesia terlalu banyak mengonsumsi beras. Sementara konsumsi umbi-umbian kecil dan menurun, justru konsumsi terigu malah meningkat cukup tajam.

 

“Ini masalah, karena terigu sumber bahan dasarnya dari impor, ini masalah karena banyak di bumi kita, mindset inilah, seolah-olah makan kalau belum ada nasi belum makan, kebutuhan beras kita per bulan sampai 2,7-2,8 juta ton,” jelasnya.

 

Padahal, katanya, Thailand hanya menghasilkan 20 juta ton per tahun tetapi mampu mengekspor beras. Sementara Indonesia menghasilkan 37 juta ton per tahun untuk memenuhi 200 juta lebih penduduk.

 

"Thailand bisa ekspor, karena penduduknya hanya separuh penduduk Indonesia, jadi wajar punya surplus, Indonesia punya tiga kali penduduk Thailand, kita hanya surplus 3-4 juta. Padahal kebutuhan kita per bulan 2,7-2,8 juta ton. Jadi surlus itu kurang dari dua bulan, kita harus terus optimalisasi lahan dan meningkatkan produktifitas pertanian,” tandasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber