Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak tak akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kredit perbankan, karena dampak inflasi yang ditimbulkan tak sebesar saat kenaikan komoditas itu pada enam tahun lalu.

 

Presdir PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak besar terhadap kredit perbankan apabila dinaikkan sekitar Rp1.000-Rp1.500 per liter.

 

“Kami mengasumsikan meskipun akan segera dinaikkan Rp1.000--Rp1.500 per liter  pengaruh pasti ada, tapi tak sebesar pengaruh 2005. Pada waktu itu kami melihat BBM naik dampak inflasi mencapai 17%.  Sangat terasa dan memukul sisi perkreditan,” ujarnya di Jakarta, Kamis 29 Maret 2012.

 

Menurutnya, analisa yang ada kalau BBM dinaikkan Rp1.500 per liter, maka mungkin inflasi akan menjadi 7%--8%. Secara historis, sambungnya, kenaikan inflasi sebesar itu tak berpengaruh besar, karena biasanya inflasi dari penaikkan BBM mencapai double digit.

 

“Kalau historis kami udah jauh lebih rendah. Itu merupakan suatu inflasi kami sudah terbiasa hidup di dalam inflasi single digit. Dengan inflasi 5%-8% akan tetap mempunyai daya beli cukup tinggi. Misalnya untuk kredit perumahan atau dunia usaha akan tetap tinggi,” tuturnya. (ra)

 

BACA JUGA:

 

Uang muka rumah

 

 

 

Sumber