Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

SURABAYA: Inflasi di Jatim diprediksikan bakal naik 2,46% jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM per 1 April mendatang sebagai dampak ikutan dan ekspektasi dari penyesuaian harga bahan bakar premium tersebut.

 

Peneliti Ekonomi Madya Senior Kantor Bank Indonesia (KBI) Surabaya Soekowardojo mengatakan, penambahan kenaikan inflasi 2,46% itu akan terjadi selama 3 bulan pasca kenaikan BBM.

 

"Setidaknya sampai Juni akan terjadi lonjakan inflasi setelah itu kondisi diperkirakan akan normal kembali," ujarnya seusai rapat pleno TPID, Kamis 29 Maret 2012.

 

Dia memperkirakan  kenaikan inflasi dari dampak langsung itu terjadi Surabaya yakni sekitar  0,99% dan beberapa kota besar di Jatim.

 

Dampak ikutan lansung yang paling dominan akan berasal dari  kenaikan tarif angkutan yang diperkirakan berkontribusi sebesar 0,23%.

 

Sementara dampak ekspektasi diprediksikan  sebesar 1,17%  untuk Surabaya dan 1, 2% untuk kota dan kabupaten di Jatim.

 

TPID Jatim. lanjut Soekowardojo, berharap  Pemprov Jatim dapat mengamankan pasokan bahan pokok terutama jumlah pasokan dan kelancaran pendistribusiannya.

 

Kondisi itu penting selain untuk mencukupi kebutuhan masyarakat juga sebagau upaya menekan terjadinya lonjakan harga yang lebih tinggi dari sekadar dampak kenaikan BBM. (ra)

 

 

 

Sumber