JUAL KACA BEVEL CUSTOM BENTUK DI MALANG

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah diharapkan memperketat pantauannnya atas kemungkinan gejolak harga barang setidaknya dalam satu bulan pertama setelah diberlakukan kenaikan harga bahan bakar minyak subsidi yang rencananya dilakukan per 1 April 2012.

 

Asto S. Subroto, Presiden Direktur Mars Indonesia, perusahaan periset pemasaran, mengharapkan pemerintah agar bisa melakukan pengelolaan politik secara baik, sehingga  tidak sampai memengaruhi keseimbangan ekonomi  pasca kenaikan harga BBM yang diprediksi akan terjadi dalam kurun waktu 1 bulan.

 

“Pasti ada gejolak, [tapi] butuh waktu paling lama sebulan sudah normal kembali. Ekonomi masih bergejolak tapi akan menemukan keseimbangannya. Yang penting pemerintah mengelola politik secara baik," kata Asto saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini.

 

Menurutnya dengan kondisi gejolak harga minyak mentah dunia saat ini serta sudah lama berselangnya harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan di dalam negeri,  maka kebijakan untuk menaikkan bahan bakar minyak relatif bisa diterima.

 

Namun dengan kenaikan BBM yang direncanakan dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter yang diprediksi akan diikuti dengan kenaikan  sejumlah barang dan  transportasi tersebut, diharapkan terus dipantau pemerintah terutama dalam satu bulan pertama setelah harga BBM naik.

 

“Dampak besar karena akhirnya [harga] semua naik.  Konsumen akhir yang merasakannya,” kata Asto.

 

Asto menilai minat investasi termasuk dari luar negeri tidak akan terpengaruh dengan kebijakan kenaikan BBM di dalam negeri. Mengingat perekonomian serta prospek bisnis di Indonesia  kondisinya baik. (sut)

 

 

 

Sumber