Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah masih percaya diri dapat merealisasikan target pertumbuhan ekonomi APBN-P 2012 sebesar 6,5%, meski diakui ada sejumlah risiko fiskal akibat perkembangan situasi perekonomian global.

 

Risiko fiskal yang baru itu di antaranya adalah melemahnya ekspor akibat memburuknya ekonomi China serta berkurangnya investasi asing akibat membaiknya perekonomian AS dan Eropa.

 

Menteri Perencanaan Pembangunan/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana mengatakan target pertumbuhan 6,5% itu adalah skenario optimistis.

 

"Permintaan domestik masih kuat, itulah sebabnya kita masih confidence di level 6,5%," katanya ketika berdiskusi di kantor redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa 27 Maret 2012.

 

Berbeda dengan kompensasi kenaikan BBM, dalam catatan Bisnis, APBN-P 2012 tak mencadangkan dana khusus antisipasi risiko perlemahan ekonomi China dan membaiknya perekonomian AS & Eropa. (Bsi)

 

 

 

Sumber