Pengendali BUMI Lepas Rp229,6 M Saham di Harga Segini

[Parno Pemilik Lapak 0]

BANDUNG: Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan terus bergulir sebelum penetapan hingga kenaikan. Rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menentukan kenaikan BBM yang akan dilangsungkan besok menjadi momentum berlangsungnya aksi massa yang lebih besar.

 

Menurut Ketua DPD Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 Ajat Sudrajat, aksi massa buruh menolak kenaikan akan berlangsung dari tanggal 26 Maret sampai 30 Maret nanti. Besok, aliansi buruh di Jawa Barat akan berdemonstrasi di Gedung Sate dengan jumlah besar.

 

“Ada 5,000 massa SBSI 1992 yang akan dikerahkan di demo aliansi besok (27 Maret), aksi akan estafet dari hari ini sampai 30 Maret,” katanya di sela-sela aksi unjuk rasa di Gedung Sate.

 

Aksi buruh menurutnya akan bergulir karena kenaikan harga BBM akan berdampak sistemik pada mereka.  “Dampak kenaikan harga BBM itu buruh yang paling merasakannya,” katanya.

 

Menurutnya, dampak ini akan dirasakan langsung buruh karena saat ini 50% buruh memakai kendaraan roda dua. “Bukan hanya BBM yang naik, tapi harga-harga yang lain juga ikut naik,” kata Ajat.

 

Menurut Ajat sudah muncul kesepakatan dari aliansi serikat buruh di Indonesia jika pemerintah ngotot menaikan harga BBM para buruh akan menuntut pemerintah untuk menyesuaikan kenaikan upah mereka. “Khusus di Jawa Barat akan kami lumpuhkan produksi di Jawa Barat 29 Maret,” katanya.

 

Aksi mogok produksi ini menurutnya karena ribuan buruh akan berunjuk rasa ke Istana Negara. “Tanggal 29 Maret kita akan duduki istana!” tegasnya. (faa)

 

 

 

Sumber