Khofifah Sahkan UMK Jatim 2026: Surabaya Tertinggi, Situbondo Terendah

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: okezone)

 

 

 

JAKARTA - Pemerintah tetap bersikeras bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi harus tetap dinaikkan dikarenakan harga ICP sudah naik dan ke depannya juga berpotensi untuk naik lagi."Harga ICP bulan ini saja saya rata-rata sudah mencapai USD28 per barel, situasi sudah semakin danger," ungkap Menteri ESDM Jero Wacik kala ditemui dalam Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2012).

 

Dengan tingginya harga ICP ini, kenaikan harga BBM subsidi wajib dilakukan, karena jika kenaikan tidak dilakukan konsumsi BBM subsidi dipastikan akan mengalami kelebihan kuota atau jebol yang sangat banyak.

 

"Faktanya kemudian simulasi, kalau BBM kita tetap Rp4.500 per liter maka 40 juta kiloliter (kl) akan lewat banyak, karena Januari, Februari saja sudah lebih banyak jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," paparnya.

 

Di sisi lain, Dirjen Migas Evita Legowo menjelaskan bahwa kondisi tiga bulan ini sudah jauh melebihi tiga bulan yang sama di 2011. Evita juga mengatakan jika kenaikan harga tidak dilakukan konsumsi BBM subsidi akan mencapai 47,97 juta kl pada 2012.

 

"Kita prediksi sesuai mengkuti pola 2011, Maka total konsumsi BBM subsidi mencapai 47,97 juta kiloliter (kl). Disparitas harga semakin besar resikonya resiko semakin ke atas," pungkasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber