Dukung Pemulihan, Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Aceh Tamiang

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: DPR dan pemerintah akhirnya sepakat menggulirkan dua opsi terkait besaran subsidi energi dalam RAPBN-P 2012.

 

"Sembilan fraksi mengembangkan alternatif, tadinya ada tiga opsi tapi sekarang sudah mengerucut menjadi dua opsi saja," ujar Menkeu Agus D.W. Martowardojo usai menghadiri rapat pembahasan RAPBN-P 2012 di Gedung DPR, Minggu Pagi, 25 Maret 2012.

 

Agus menuturkan penetapan dua opsi terkait dengan perubahan besaran subsidi energi, bukan kebijakan kenaikan harga bahan bakar bersubsidi.

 

Menurut dia, proses pemilihan opsi membutuhkan waktu lama karena terkait dengan tiga komponen perubahan sekaligus.

 

"Ini memang butuh waktu banyak, karena yang dibicarakan itu bukan subsidi BBM dulu, baru subsidi listrik dan kompensasi, tapi semua jadi satu kesatuan," jelasnya.

 

Sayangnya, Agus enggan menyebutkan secara detail dua opsi terkait besaran subsidi energi.

 

Namun, Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Bambang Brodjonegoro menyebutkan besaran subsidi energi yang diberikan dalam anggaran akan terkait dengan kebijakan kenaikan BBM.

 

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah menginginkan fleksibilitas dalam melakukan kebijakan pengelolaan energi dengan pencabutan pasal 7 APBN 2012.

 

"Banggar memutuskan besaran subsidi, pemerintah yg mengatur kenaikan atau tidaknya. Untuk itu kami akan meminta fleksibilitas pencabutan pasal 7 APBN 2012," katanya.

 

Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Marcus Mekeng mengatakan seluruh fraksi perlu melakukan pendalaman atas dua opsi, selanjutnya berkonsoliasi untuk menemukan solusi terbaik.

 

Rapat pembahasan RAPBNP 2012 terkait subsidi energi sempat berjalan alot. Pada prosesnya rapat dimulai Sabtu (24/3/2011) pukul 11.00 dengan paparan pemerintah terkait simulasi perubahan anggaran dalam postur APBN 2011. Paparan disertai banjir interupsi berlangsung sekitar dua jam hingga 13.00.

 

Selanjutnya, para fraksi melakukan pertemuan internal, disusul kemudian pertemuan internal tertutup oleh Badan Anggaran selama 13 jam.  

 

Rapat pembahasan dibuka kembali pada Minggu (25/3/2012) pukul 03.00, dengan mengumumkan dua opsi perubahan besaran subsidi energi. Pembahasan terhenti dan akan dimulai kembali pada Minggu sore pukul 16.00.(01/tw)

 

 

 

Sumber