Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Konflik kepentingan mewarnai pelulusan calon komisioner Otoritas Jasa Keuangan karena panitia seleksi memiliki unsur kedekatan dengan peserta. Independensi calon anggota komisioner pun dipertanyakan.

 

Anggota Indonesia Corruption Watch Apung Widadi menyatakan hasil dari pansel calon komisioner OJK sudah diprediksi oleh institusinya. Menurutnya, mereka hanya akan meloloskan orang-orang yang dekat dengan lingkungan pansel.

 

“OJK sebenarnya antithesis atas kegagalan BI dan Bapepam LK. Kalau komisionernya saja lingkaran BI, Bank Mandiri, Bapepan LK, pasti kedepan nggak akan maksimal,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat, 23 Maret 2012.

 

Hal senada disampaikan Ekonom Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizki. Menurutnya, dengan melihat peserta yang lolos menimbulkan kesan kolusi dengan pansel karena unsure kedekatan.

 

“Proses seperti ini, yang dominan perkawanan atau paling tidak mewakili kelompok asal pansel sudah jelas mencederai indepedensi itu sendiri. Kalau kayak gini kesannya kan kolutif. Kolusi itu dekat dengan citra bisa diajak kompromi yang sudah pasti korupsi ujungnya,” tegasnya.

 

Dia menyayangkan hasil seleksi tersebut, karena seharusnya sejak lahir public bisa mengapreasisi pemimpinnya. “Kalau diketawakan seperti ini kan berat beban institusinya. Baik di mata publik, maupun kultur baru birokrasi OJK itu sendiri.”

 

 

Ekonom Senior ISEI Mirza Adityaswara menyadari ketentuan UU OJK memang mensyaratkan calon komisioner OJK harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di sektor keuangan, sehingga kebanyakan yang lolos dari lingkungan regulator.

 

Namun, dia turut mengkritisi calon komisioner dari lingkungan Kemenkeu, BI dan Bank Mandiri kelak harus independen dan tegas kepada industri.

 

“Jadi nanti mereka yang berasal dari Bank Mandiri juga harus bisa independen, tegas kepada industri dan termasuk tegas kepada Bank Mandiri,” ujarnya.

 

Pansel Calon Komisioner OJK pada seleksi tahap IV meloloskan  21 peserta dari 38 peserta yang lolos tahap sebelumnya. Sejumlah peserta yang lolos kebanyakan dari regulator, yakni Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Bapepam LK dan lembaga pemerintah lainnya.(msb)

 

 

 

Sumber