Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INVESTMENT GRADE: RI berharap kenaikan peringkat dari S&P's

Recommended Posts

JAKARTA: Pemerintah optimistis akan segera mengantongi peringkat layak investasi (investment grade) dari Standard & Poor's Rating Services yang akan berkunjung ke Indonesia pekan depan.

 

Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro berharap postur APBN yang sehat seiring kebijakan penyesuaian harga BBM dapat diterima sebagai sinyal positif Indonesia di mata S&P.

 

"Minggu depan S&P datang menemui saya. Memang agak terlambat dibandingkan dua lembaga yang lain, tapi mudah-mudahan ada yang positif (di DPR) nanti dan memberikan sinyal yang bagus kepada S&P untuk mengikuti kedua lembaga yang lain," kata Bambang, Rabu malam.

 

Sejak 2011, Indonesia mengantongi peringkat BB+ dengan outlook positif dari S&P. Peringkat ini satu level di bawah peringkat BBB alias investment grade.

 

Pada 2005, peringkat Indonesia masih B+ atau sangat spekulatif. Setahun kemudian, Indonesia naik peringkat jadi BB-. Peringkat ini bertahan hingga 2009 dan naik tipis menjadi BB pada 2010.

 

Bambang menuturkan dalam pertemuan yang lalu dengan Moody's Investment Service & The Fitch Ratings, kebijakan pemerintah menyangkut subsidi energi selalu menjadi hal yang disorot.

 

"Dua lembaga lainnya dulu kan juga ketemu saya. Mereka tanya apa kebijakan kita di bidang subsidi energi, waktu saya bilang pembatasan BBM mereka appreciate, Indonesia melakukan sesuatu agar kebijakan subsidi tidak terlalu tinggi," tuturnya.

 

Dengan kebijakan yang lebih besar, yakni menaikkan harga jual BBM bersubsidi, Bambang optimistis respon lembaga pemeringkat itu bisa lebih bagus.

 

"Mereka pasti at the end nggak mau ketinggalan yang lain, kalau yang satu naik, yang lain harus lihat lagi," katanya.

 

Peringkat layak investasi dari S&P, kata Bambang, berpotensi meningkatkan capital inflow, terutama dari para investor yang percaya pada rating S&P. Kenaikan peringkat ini, juga diproyeksikan dapat menahan naiknya tingkat bunga akibat espektasi naiknya inflasi.

 

"Dengan S&P naikkan investasi, ya bisa menahan yield. Kebijakan kita akan lebih banyak menyentuh sektor riil, karena bukan capital inflow yang penting tapi FDI," ungkapnya.

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto mengatakan kunjungan S&P pekan depan merupakan kunjungan rutin yang dilakukan dua kali dalam setahun. Rahmat pun optimistis, dengan APBN yang kuat, kepercayaan pasar terhadap Indonesia makin tinggi dan dapat mendongkrak rating.

 

"Setelah ada pembicaraan, apakah S&P langsung upgrade atau tidak saya tidak tahu," kata Rahmat.

 

Yang jelas, tambahnya, S&P punya alasan dan argumentasi dalam menetapkan rating surat utang suatu negara. Kunjungan S&P di tengah pembahasan BBM dan TDL guna memperbaiki kebijakan fiskal dinilai sebagai momentum yang bagus. (faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...