Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. AP.

 

 

 

JAKARTA - PT Bank Jawa Barat & Banten Tbk (BJBR) mencatat kenaikan kredit sebesar Rp5,09 triliun, atau menjadi Rp28,76 triliun pada 2011, naik 21,50 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp23,67 triliun di 2010.Direktur Utama BJB Bien Subiantoro menjelaskan, secara rinci penyaluran kredit dari segmentasi bisnis, kepada segmen bisnis konsumer disalurkan sebesar Rp19,6 triliun, tumbuh 22,4 persen dibandingkan 2010 sebesar Rp16,05 triliun.

 

"Segmen konsumer ini masih banyak disalurkan kepada pegawai negeri maupun swasta dengan penghasilan tetap," kata dia di sela-sela Analyst Meeting, di Jakarta, Kamis (22/3/2012).

 

Selain itu kredit juga disalurkan kepada kredit komersial sebesar Rp4,4 triliun, naik 20,7 persen dibandingkan 2010 sebesar Rp3,65 triliun. Segmen bisnis mikro sebesar Rp2,95 triliun, naik 24,6 persen dibandingkan 2010 sebesar Rp2,36 triliun.

 

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) naik Rp7,09 triliun menjadi sebesar Rp39,04 triliun, tumbuh 22,18 persen dari Rp31,95 triliun pada 2010.

 

Menurut dia, rasio dana murah mencapai 46 persen dari total DPK. Giro tumbuh 46,1 persen dari Rp7,6 triliun menjadi Rp11,09 triliun di 2010. Tabungan tumbuh 30.8 persen dari Rp4,73 triliun menjadi Rp6,19 triliun di 2011. Sementara sisanya 54 persen merupakan deposito yaitu sebesar Rp19,97 triliun, naik 5,9 persen dibandingkan 2010 sebesar Rp18,87 triliun. 

 

"Dana murah kita harap tercapai 50 persen karena tabungan potensial, jadi kompisisi harus dijaga, paling tidak 50 persen," ujarnya.

 

Dengan komposisi DPK dan kredit maka rasio kredit dibandingkan simpanan (Loan to Deposit Ratio) sebesar 70 persen. Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di level 18,36 persen. (Erichson Sihotang /Koran SI/mrt)

 

 

 

Sumber