Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Corbis.

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah kembali naik setelah menglami penurunan tajam kemarin. Menguatnya harga minyak sebagai bagian atas kekhawatiran menurunya stok minyak mentah dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).Mengutip Reuters, Kamis (22/3/2012), data industri menunjukkan adanya penurunan 1,4 juta barel dalam stok minyak mentah pekan lalu, meski begitu, komentar menteri Arab Saudi untuk memenuhi kekurangan pasokan telah menekan gejolak tersebut.

 

Harga minyak didukung penurunan dolar AS 0,3 persen terhadap beberapa mata uang, hal ini membuat komoditas dalam denominasi dolar AS lebih murah bila dibeli dalam mata uang lainnya.

 

Minyak mentah Brent naik 31 sen menjadi USD124,43 per barel, setelah turun lebih dari USD1 di sesi sebelumnya. Sedangkan minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), naik 58 sen menjadi USD106,65 per barel setelah bencmarknya merosot lebih dari 2 persen.

 

data dari American Petroleum Institute menunjukkan, stok minyak mentah AS turun 1,4 juta barel sampai 16 Maret dibandingkan dengan ekspektasi analis sebesar 2,4 juta barel. Data menunjukkan, stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah patokan Texas Barat Intermediate, turun 194.000 barel,

 

Arab Saudi berusaha untuk menenangkan kekhawatiran tentang tingginya harga minyak, mengatakan menambah pasokan dunia melebihi permintaan untuk menekan harga minyak yang sudah melonjak di USD125 per barel.

 

Pasokan gangguan dari Iran dan produsen lain di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) telah menambahkan premi sebesar USD10-USD15 per barel untuk harga minyak.

 

Sedangkan perbankan memperkirakan Brent naik 7,2 persen dengan rata-rata USD119 per barel pada 2012 dibanding tahun sebelumnya, sementara minyak mentah AS bisa melaju 10,5 persen dan berada di rata-rata USD105 per barel. (mrt)

 

 

 

Sumber