Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Menkeu Agus Martowardojo. (Foto: okezone)

 

 

 

JAKARTA - Subsidi listrik masih membutuhkan tambahan sekira Rp26 triliun dari angka yang telah disetujui oleh DPR sebesar Rp64,9 triliun."Kami sedang berupaya untuk bertemu dengan DPR apakah itu banggar, komisi VII, atau apakah pimpinan DPR untuk bisa menjelaskan argumentasi pemerintah kenapa kita harapkan tambahan subsidi listrik. Kita berkeyakinan subsidi listrik itu paling tidak perlu tambahan Rp26 triliun. Dari apa yg disetujui komisi VII Rp64,9 tirliun," ungkap Menteri Keuangan, Agus Martowardojo kala ditemui dikantornya, Jakarta, Rabu (21/3/2012).

 

Usulan kenaikan tambahan subsidi listrik tersebut menurut Agus akan sesuai dengan kondisi kelistrikan di Indonesia. "Kita ingin usulkan bahwa sesuai dengan kondisi kelistrikan kita kita perlu tambahan. Dan ini bukan sesuatu yang tidak menggunakan dasar tapi memang kita memerlukan itu," paparnya.

 

Sebelumnya, pengamat ekonomi UGM Anggito Abimanyu menilai, yang harusnya dinaikkan itu adalah tarif dasar listrik (TDL) dibandingkan dengan harga BBM. "Harusnya TDL dulu yang naik. karena kalau tidak PLN nanti bisa bangkrut," ungkapnya belum lama ini.

 

Anggito memandang bahwa walaupun harga BBM tidak dinaikkan itu defisit tidak akan terjadi dalam sektor penerimaan sektor migas. Maka dari itu, Anggito menambahkan bahwa seharusnya TDL terlebih dahulu yang dinaikkan agar subsidi listriknya tidak terlalu membengkak. (wdi)

 

 

 

Sumber