Boş zamanları daha verimli kullanma arayışı

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah memutuskan tidak menaikkan belanja operasional pada RAPBN 2013 dengan mematok angka Rp164,7 triliun atau turun Rp1,8 triliun dibandingkan dengan APBN tahun ini.

 

Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana mengatakan alokasi anggaran pada penyusunan RAPBN 2013 akan dinaikan untuk biaya belanja modal, seperti infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

 

"Belanja modal rancangannya menjadi Rp180,2 triliun atau naik Rp32,2 triliun dibandingkan dengan APBN 2012," katanya seusai Sidang Kabinet Paripurna untuk pembahasan RAPBN 2013 yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di istana Presiden, Rabu 21 Maret 2012.

 

Lebih jauh, dia merinci rancangan RAPBN itu dengan memposisikan belanja barang Rp9,1 triliun, belanja pegawai naik Rp2,2 triliun.

 

Sementara itu, Presiden Yudhoyono meminta pengusunan RAPBN 2013 disesuaikan dengan prioritas dalam rencana kerja pemerintahan.

 

"Supaya APBN nanti betul-betul sesuai dengan priortias dan prioritas itu bisa sejalan dengan RKP. Ini mengalir ke dalam RAPBN, termasuk distribusi dan anggaran yang tepat. Jangan RKPnya bicara apa, APBNnya bicara apa," ujarnya.

 

Dalam hal ini, lanjutnya, Menteri harus serius melakukan pembahasan anggaran dan tidak membiarkan selesai pada tingkat pejabat eselon.

 

"Jangan semua diserahkan kepada pejabat eselon bawahan saudara tanpa supervisi," ujar Kepala Negara kepada anggota Kabinet Indonesia Bersatu II yang hadir dalam sidang tersebut.  (ra)

 

 

 

 

Sumber