Kemenhub Terapkan Pembatasan Penuh Angkutan Barang di Tol saat Nataru

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Corbis.

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah turun hampir dua persen, karena Arab Saudi dan negara penghasil minyak terbesar, OPEC mengatakan siap memenuhi kekurangn pasokan akibat krisis ekonomi global.Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan, negara yang memproduksi 9,9 juta barel per hari (bph) akan memasok setiap permintaan pelanggan, dan bersedia menyalurkan hingga 12,5 juta bph maksimum jika diperlukan.

 

"Misi saya adalah untuk hanya menyampaikan kepada Anda bahwa tidak ada kekurangan pasokan di pasar," kata Naimi saat jumpa pers di Doha, Qatar, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (21/3/2012).

 

"Kami siap dan bersedia untuk menempatkan lebih banyak minyak di pasar, jika Anda membutuhkan," tambahnya.

 

Harga minyak telah meningkat 15 persen tahun ini akibat Amerika Serikat (As) dan Eropa mengancam akan memberikan sanksi yang bertujuan untuk mengakhiri pengayaan nuklir di Iran. Hal tersebut, telah mendorong Teheran, menutup jalur pelayaran Selat Hormuz.

 

Namun, pagi tadi penguasa Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, telah meyakinkan negaranya bahwa Teheran tidak akan menutup selat, di mana 35 persen minyak mentah dunia melewati selat tersebut.

 

Hasilnya, minyak mentah Brent turun USD1,59 dan menetap di USD124,12 per barel, dengan level terendahnya USD123,20 per barel. Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate turun USD2,48 bertahan di USD105,61 per barel.

 

Pengiriman Arab Saudi untuk AS telah melompat 25 persen tahun ini dan diperkirakan akan lebih meningkat lagi dalam beberapa bulan mendatang. Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner, mengatakan Pemerintah Obama menyambut baik keputusan OPEC untuk memperbanyak pasokan yang diciptakan hilangnya minyak mentah Iran.

 

Arab Saudi adalah satu-satunya negara dengan produksi minyak dan kapasitas cadangan dalam jumlah besar yang tersedia untuk membantu menangani gangguan global.

 

Data dari American Petroleum Institute mentakan, tingkat persediaan menunjukkan penurunan 1,4 juta barel dalam stok minyak mentah pekan lalu. Pasar sekarang akan menunggu data persediaan dari Administrasi Informasi Energi yang terbaru. (mrt)

 

 

 

Sumber