Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Cuma Kejar Fee, Kontribusi Bank Asing Minim

Recommended Posts

DAc0SJhUGA.jpgIlustrasi. (Foto: Koran SI)

 

 

 

JAKARTA - Kontribusi perbankan asing dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sangat kecil. Pasalnya, fokus bank asing yang beroperasi di Indonesia lebih pada upaya menghasilkan keuntungan (fee based income)."Memang karakteristik dasar semua bank mencari keuntungan, yang membedakannya, perbankan asing memiliki keleluasaan dalam pengalilahan modal jika sudah tidak menguntungkan," ujar peneliti Indonesia for Global Justice (IGJ) Herjuno Ndaru Kinasih usai seminar "Berburu Pundi di Negeri Selaran, Kajian Kritis Terhadap Peran Bank Asing dan Bank Nasional di Indonesia dalam Penyaluran Kredit ke Usaha Mikro dan Kecil" di Gedung YTKI, Jakarta, Senin (19/3/2012).Herjuno menilai, ekspansi perbankan asing di Indonesia kian meluas. Dari total aset perbankan, sekira 50 persen aset perbankan dikuasai asing. Selain itu, jumlah bank yang dikuasai investor asing mencapai 47 bank dari 121 bank umum di Indonesia.

 

"Penetrasi bank asing di Indonesia sangat gencar. Dari 10 persen di 1998, sekarang sudah mencapai 50 persen di 2012," ungkapnya.

 

Menurutnya, liberalisasi dengan membuka seluas-luasnya sektor perbankan di Indonesia menciptakan dampak bagi ketidakstabilan perbankan maupun ketidakstabilan sektor riil di Indonesia. Ketidakoptimalan tersebut menyebabkan penyaluran kredit ke sektor riil tidak maksimal.

 

"Stabilitas sistem keuangan sangat dipengaruhi oleh peran intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki kelebihan dana. Tidak berjalannya fungsi intermediasi di dalam sistem keuangan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan akhirnya mempengaruhi stabilitas keuangan nasional," tuturnya.

 

Herjuno mengatakan, dari kegiatan penyaluran kredit, konsentrasi perbankan di Indonesia tertuju pada kredit modal kerja. Selain itu, juga untuk pembiayaan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

 

UMKM merupakan usaha yang menyelamatkan Indonesia ketika krisis ekonomi pada 1998 lalu. Lebih lanjut dia mengatakan, penguatan UMKM menjadi salah satu program yang efektif mengatasi pengangguran dan kemiskinan. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...