Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

APBN-P 2012: Asumsi makro disepakati kecuali target Inflasi

Recommended Posts

JAKARTA: Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati sejumlah asumsi makro, kecuali asumsi inflasi dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012.

 

Wakil Ketua Banggar DPR RI Tamsil Linrung menyebutkan angka pertumbuhan ekonomi disetujui sebesar 6,5% dengan nilai tukar rupiah Rp9.000/US dolar. Sementara suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan diasumsikan sebesar 5%.

 

“ICP [indonesia Crude Price] sepakat US$105/barel dan lifting minyak 930.000 barel/hari, sesuai kesepakatan di Komisi VII,” ujar Tamsil dalam Sidang Panitia Kerja rancangan APBNP 2012 dengan pemerintah, Jumat malam (16/3/2012).

 

Tamsil menuturkan asumsi inflasi belum dapat diputuskan dalam agenda pembahasan asumsi makro karena berkaitan dengan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang belum disepakati Komisi bidang energi.

 

Bambang Brodjonegoro, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, memberi opsi laju inflasi tanpa kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 5,3% atau sama dengan asumsi dalam APBN 2012.

 

“Jika harga BBM bersubsidi naik, pemerintah memperkirakan inflasi akan sekitar 6,8%,” ujar Bambang.

 

Opsi laju inflasi lebih rendah 0,2% dari usulan dalam rancangan APBNP 2012 yang senilai 7%. Bambang mengatakan pembatalan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) menyebabkan inflasi berkurang tipis.

 

Berdasarkan kajian Kementerian Keuangan, core inflation diasumsikan sebesar 4,13%. Sementara inflasi akibat kenaikan BBM mencapai 2,49%, inflasi akibat kenaikan TTL 0,24%, dan akibat kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) beras hanya  0,18%.

 

Anggota Banggar dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dolfi O.F.P menginginkan komponen angka kemiskinan, tingkat pengangguran, dan penciptaan lapangan kerja tercantum dalam asumsi makro.

 

“Saya ingin komponen masih untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, ini harus menjadi catatan tambahan nanti,” ujar Dolfi.

 

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI menyepakati asumsi makro menggunakan rentang. Antara lain pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 6,3%-6,7%, nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp8.900-Rp9.100, dan suku bunga SPN 3 bulan 4,5%-5,5%. Sementara laju inflasi disepakati maksimal 7%.

 

Berdasarkan tahapan, proses penyelesaian APBNP 2012 diawali pembahasan sidang paripurna. Selanjutnya melalui Banggar dan diserahkan kepada sejumlah komisi yang berkaitan dengan mitra pemerintah. Pada akhirnya pembahasan dikembalikan kepada Banggar, dan keputusan terakhir harus melalui sidang paripurna.(faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...