Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia melakukan penjajakan ekspansi pembiayaan sektor korporasi perusahaan asal Indonesia yang berorientasi ekspor ke Amerika latin.

 

Head of Business Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Indonesia (HSBC Indonesia) Haryanto Suganda mengungkapkan perseroan saat ini tergabung dalam delegasi perdagangan ke Brasil, Peru dan Chili guna memperluas negara tujuan ekspor, dan meningkatkan arus perdagangan dengan pasar-pasar berkembang.  Adapun delegasi tersebut dipimpin oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

 

“Saat ini kami sedang menjajaki kemungkinan membiayai ekspor produk Indonesia yang memiliki nilai tambah, khususnya ke negara-negara Amerika Latin. Amerika Latin diposisikan sebagai pasar yang strategis dan memiliki prospek perdagangan  untuk Indonesia, untuk itu HSBC mengambil bagian dalam konektivitas internasionalnya, ” ungkap  dalam siaran pers yang diterima Bisnis hari ini, Kamsi 15 Maret 2012.

 

Chief Executive Officer HSBC Indonesia Alan Richards mengatakan perseroan secara global berkomitmen untuk memfasilitasi perdagangan dunia sekitar US$750 miliar hingga tahun 2013. 

 

Rencana tersebut akan didukung oleh tren perdagangan dan konektivitas internasional antara Asia dan Amerika Latin akan mengintensifkan HSBC dalam perdagangan dan arus modal yang diperkirakan bisa tumbuh 10 kali dalam 40 tahun kedepan. 

 

Sebelumnya Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi rata-rata di tiga negara itu di atas  4%-7% pertahun. Brasil diproyeksikan tumbuh di atas 7%  per tahun, sedangkan Chile dan Peru diatas 4.3%. Sedangkan Indonesia diprediksi tumbuh 6,1% pada tahun ini. 

 

Alan juga juga memperkirakan pertumbuhan di koridor Timur Tengah, Afrika Utara, Amerika Latin, dan Asia akan lebih cepat dibandingkan perdagangan antara negara maju. 

 

Bahkan, lanjutnya, dalam lima tahun kedepan pertumbuhan perdagangan di koridor Amerika Latin akan jauh lebih pesat dan melepaskan ketergantungan pada Amerika Serikat. Hal ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia. (sut)

 

 

 

Sumber