BRI Siap Bagi Dividen Interim Rp137, Catat Tanggalnya!

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Corbis.

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah Brent ditutup dengan level tertinggi dalam 11 bulan terakhir, didukung adanya sentimen ekonomi Jerman, penjualan ritel Amerika Serikat (AS), dan rencana bank sentral AS mempertahankan suku bunga akan memicu optimisme pertumbuhan.Mengutip Reuters, Rabu (14/3/2012), minyak mentah Brent untuk pengiriman April naik 88 sen menjadi USD126,22 per barel, penutupan tertinggi sejak April 2011, setelah fluktuatif dari USD125-USD126,79 per barel.

 

Sedangkan minyak mentah AS alias West Texas Intermediate pada April naik 37 sen menjadi USD106,71 per barel, setelah mencapai tingkat tertingginya USD107,35 per barel. Setelah jatuh ke USD105,67 per barel.

 

Premi Brent untuk minyak mentah AS melebar menjadi USD19,51 per barel. Volume perdagangan tetap banyak di bawah rata-rata 30 hari pasca penutupan perdagangan.

 

Sengketa antara Iran dan Barat atas program nuklir Teheran telah membantu meningkatnya harga minyak Brent hampir 18 persen pada 2012, dan minyak mentah AS naik delapan persen.

 

Persediaan minyak mentah AS komersial naik 2,8 juta barel dalam pekan ini. Stok bensin turun 2,1 juta barel dan stok distilasi turun 3,5 juta barel. Menjelang laporan American Petroleum Industry (API), persediaan minyak mentah diperkirakan telah meningkat 1,7 juta barel. Stok bensin diperkirakan akan turun 1,0 juta barel dan sulingan merosot 1,3 juta barel.

 

Harga yang tinggi mengurangi permintaan bensin eceran di AS pekan lalu, mendorongnya turun 1,4 persen dari minggu sebelumnya dan 7,2 persen dari periode tahun lalu. (mrt)

 

 

 

Sumber