Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Foto: Corbis

 

 

 

JAKARTA - Tujuh poin asumsi RAPBNP 2012 untuk subsektor migas akhirnya diputuskan setelah melalui 11 jam pembahasan yang alot.Namun dengan berbagai pertimbangan dan efek terhadap segala aspek, maka fraksi PDI Perjuangan mengusulkan angka yang konvensional, realistis, dan mengedepankan hasil kajian secara profesional dan menyeluruh.

 

Hal tersebut disampaikan anggota komisi 7 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dewi Aryani, dalam keterangan tertulisnya kepada okezone, Rabu (14/3/2012).

 

Adapun usulan Poksi 7 PDI Perjuangan ICP USD110/barel, besaran lifting 910 MBOPD (910 ribu barel per hari), subsidi LPG tetap 3,61 juta ton dengan catatan tidak ada carry over pembayaran 2010 dan 2011 dengan angka yang sesuai dalam nota keuangan pemerintah soal RAPBNP 2012 dengan catatan tanpa carry over pembayaran 2010 dan 2011, subsidi biodisel menjadi Rp3.500 per liter, bioetanol menjadi Rp4.000 per liter.

 

"Untuk biodisel dan bioetanol angka subsidi harus naik supaya investor tertarik mengembangkan renewable energy. Jika renewable energy tidak dikembangkan, maka tidak akan pernah terjadi realisasi program konservasi dan konversi dengan mempertimbangkan melimpahnya sumber daya alam jenis terbarukan," katanya.

 

Namun, tambahnya, dalam RAPBNP 2012 ini subsidi LGV fraksi belum menyetujui karena PP terkait hal ini belum ada. Di mana roadmap LGV belum pernah diusulkan pemerintah kepada DPR, bahkan infrastruktur juga belum ada.

 

"Sementara LGV diperuntukkan mengganti volume premium jelas tidak akan tercapai yang mengakibatkan volume BBM bersubsidi jenis premium bisa berkurang, sementara volume ini menjadi hak rakyat," tandas Dewi. (ade)

 

 

 

Sumber