Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PANSEL OJK: Otoritas Jasa Keuangan bukan tempat belajar!

Recommended Posts

JAKARTA: Panitia Seleksi Calon Komisioner Otoritas Jasa Keuangan angkat bicara soal tudingan dominasi regulator dalam kelulusan seleksi tersebut. Mereka pun membantah ada tarik-menarik kepentingan dalam proses tersebut.

 

Wakil Ketua Pansel Calon Komisioner OJK Darmin Nasution mempersilahkan masyarakat melakukan penilaian terhadap calon komisioner OJK hingga seleksi tahap II ini.

 

Namun, ungkapnya, penilaian layak atau tidak tetap berada di tangan pansel. “Kalau soal layak tidak layak ada standarnya masing-masing. Dari mayarakat diharapkan masukan dan ini prosesnya belum selesai silahkan semua pihak menyampaikan pandangannya, positif saja,” ujarnya usai pelantikan pejabat Unit Satuan Kerja Bank Indonesia Pusat, siang ini.

 

Pernyataan Darmin itu sekaligus mengkomentari rilis Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menilai sebanyak 20 calon komisioner OJK bermasalah, karena pernah terlibat beberapa kasus industri keuangan di masa lalu serta memiliki konflik kepentingan. ICW menyatakan telah melakukan pelacakan rekam jejak terhadap 38 calon komisioner OJK.

 

Sebanyak delapan orang memiliki kedekatan dan konflik kepentingan dengan Pansel OJK serta lima orang sudah pensiun dan terlalu tua yang kebanyakan dari regulator.

 

 

 

Contoh salah satu calon yang telah pensiun memiliki kedekatan dengan Ketua Pansel karena menjabat sebagai staf ahli. ICW juga mencatat 20 orang pernah terlibat pada sejumlah kasus keuangan yang melibatkan 27 kasus.

 

Lembaga swadaya masyarakat itu juga mengkritik pembentukan OJK bukan merupakan solusi atas sejumlah permasalahan pada pengaturan dan pengawasan industri keuangan apabila didonimasi oleh regulator saat ini karena menghilangkan unsur independen.

 

Darmin menegaskan OJK adalah regulator. Oleh sebab itu, sambungnya, diperlukan orang-orang yang sudah berpengalaman dibidangnya untuk mengelola lembaga tersebut, sehingga tidak hanya diambil orang yang pandai.

 

“Kalau nggak punya pengalaman di regulator, meskipun pintar pasti ada kekurangannya, proses ini mau tidak mau punya persyaratan punya pengalaman, apa boleh buat? Masak dia mau belajar dulu di situ? Nggak bisa, setelah menjabat baru belajar, akan rugi kita semua,” tegasnya.

 

Dia memastikan tidak ada tarik-menarik kepentingan dalam seleksi komisioner OJK. Bahkan, dia membantah ada perebutan kursi antara kubu Lapangan Banteng (Kementerian Keuangan) dan Jalan Thamrin (Bank Indonesia).(api)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...