HOW TO FIND A LEGITIMATE CRYPTO RECOVERY EXPERT; HIRE CENTURY WEB RECOVERY

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia mendukung penyatuan zona waktu untuk mendorong efisiensi dan efektifitas dalam menjalankan roda bisnis di tanah air. Hal itu dipandang bakal memangkas biaya operasional.

 

“Kami juga baru melakukan kajian, tapi idenya sendiri bagus. Nanti kami lihat. Apa saja yang bisa terjadi. Artinya kalau jadi satu bagus juga,” kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di sela-sela Pelantikan Satuan Kerja Bank Indonesia Pusat, siang ini.

 

Pemerintah berencana menyatukan zona waktu dari semula tiga zona menjadi satu zona. Dengan penetapan zona waktu tunggal menjadi Greenwich Mean Time (GMT) +8, menurut Hatta, waktu Indonesia akan sama dengan waktu Malaysia dan Singapura.

 

Rencana pemerintah menyatukan zona waktu ini diungkapkan oleh juru bicara Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Edib Muslim. Menurutnya, penyatuan zona waktu--WIB, Wita, dan WIT--diperlukan untuk meningkatkan produktivitas nasional.

 

Menurut Darmin, beda waktu itu dari segi bisnis banyak artinya. Hal itu, sambungnya, yang paling terlihat dari pasar modal.

 

“Kalau jam 16.00 WIB di Jakarta tutup, sebenarnya sudah tutup 2 jam lalu di kawasan timur tutup. Kalau waktu yang sekarang beda apabila menjadi satu barangkali transaksi cost-nya dan macam-macamnya akan jauh lebih murah,” terangnya.(api)

 

 

 

 

Sumber