Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Ekspansi ke Myanmar, SMGR Siapkan USD500 Juta

Recommended Posts

i6yt7Mtsui.jpgIlustrasi. Corbis.

 

 

 

JAKARTA - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) berencana melakukan ekspansi ke Myanmar. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semen tersebut memperkirakan kebutuhan ekspansi di negara tersebut sekitar USD375-500 juta atau setara Rp3,42-Rp4,56 triliun. Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman mengatakan, perseroan bersama dengan pemegang saham, yakni Kementerian BUMN sedang mengkaji rencana untuk melakukan ekspansi berupa pembangunan pabrik semen di Myanmar. "Kami sedang membicarakan rencana ekspansi tersebut dengan Kementerian BUMN dan memang ada peluang di sana (Myanmar)," kata dia di Jakarta baru-baru ini.

 

Alasan perseroan melakukan ekspansi ke negara tersebut, selain adanya hubungan baik termasuk politis antara kedua negera, Ahyanizzaman menjelaskan, juga adanya peluang bisnis semen di Myanmar yang masih bisa digarap.

 

Dari total kebutuhan semen di Myanmar sekitar 6-10 juta ton per tahun, negara tersebut hanya mampu memenuhi setengah dari permintaan dalam negerinya  atau setara 3-5 juta ton.

 

Disingung mengenai realisasi rencana aksi korporasi tersebut, dia mengaku, masih mencari waktu yang tepat lantaran dibutuhkan persiapan, penyesuaian dengan aturan maupun izin dari negara tersebut. Terkait estimasi kapasitas pabrik semen yang akan dibangun di Myanmar, dia belum bisa memastikan.

 

Kendati demikian, Ahyanizzaman memperkirakan sama seperti dengan kapasitas pembangunan pabrik semen di dalam negeri, sekitar 2,5 juta ton dengan perkiraan dana sebesar USD375-500 juta. "Potensi kapasitas pabrik 2,5 juta ton dengan biaya sekitar USD150-200 per ton," ungkap Ahyanizzaman.

 

Untuk sumber pendanaan investasi pabrik di luar negeri, dia mengaku, akan mencarinya dari eksternal perusahaan.

 

Sementara itu, selain SMGR yang akan ekspansi ke Myanmar, tiga BUMN lainnya juga akan melakukan hal serupa. Deputi Menteri BUMN bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin mengatakan, PT Pertamina Persero, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana melebarkan sayap bisnisnya ke Myanmar melalui Indonesia Incorporated. "Tadinya hanya Pertamina, BNI dan WIKA, tapi Semen Gresik punya inisiatif untuk investasi di sana," ujarnya.

 

Menurut Sumaryanto, Pertamina akan mencari dan mengembangkan lapangan minyak dan gas (migas), Wika akan digandeng untuk membangun infrastruktur migas dan Semen Gresik membangun pabrik semen di negara tersebut. Sedangkan, BNI akan membantu pembiayaan sebagian investasi sejumlah BUMN di Myanmar.

 

Sumaryanto menjelaskan, Indonesia Incorporated tersebut dibentuk sebagai wadah untuk membantu BUMN melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. Melalui wadah ini, dia meyakini, jumlah BUMN yang akan bergabung di Indonesia Incorporated akan bertambah.

 

Sekretaris Perusahaan Wika Natal Argawan Pardede mengakui, perusahaan kontruksi pelat merah tersebut tertarik untuk melakukan ekspansi ke negara ASEAN, termasuk Myanmar. "Ada peluang di Myanmar dan kita sedang amati," kata dia.

 

Kendati demikian, Natal menuturkan, untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, memerlukan proses yang cukup panjang, termasuk kalkulasi nilai investasi hingga mengetahui resiko di negara tersebut.

 

Mengenai kesiapan dana untuk ekspansi ke Myanmar, dia belum bisa menyebut angkanya. Pasalnya, belum diketahui jenis proyek, yang rencananya akan dilakukan bersinergi dengan Pertamina. Kendati demikian, Natal menyatakan, perseroan memang memiliki rencana untuk mengembangkan proyek engineering, procurement and construction (EPC) ke luar negeri.

 

Untuk proyek di Myanmar, dia menegaskan, belum mengetahui jenis proyek yang akan dikerjakan. Meski begitu, perseroan siap merealisasikannya pada tahun ini, jika sudah mendapatkan proyek kontruksi di negara tersebut.

 

"Kita belum melihat proyeknya apa dan belum ada informasi lengkap, apakah infrastruktur atau listriknya. Tapi kita siap tahun ini kalau barangnya (proyek) ada, kenapa harus menunggu lagi," tandas Natal. (J Erna/Koran SI/mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...