Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Penjualan properti untuk kalangan menengah ke bawah sekitar April hingga Juli 2012 terancam stagnan, menyusul adanya kenaikan bahan bakar minyak mulai 1 April 2012.

 

Setyo Maharso, Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI), mengatakan pada tiga hingga empat bulan pertama pasca kenaikan BBM, masyarakat masih menyesuaikan diri dengan harga barang yang cenderung ikut terkerek.

 

“Yang paling terasa adalah properti untuk kalangan menengah ke bawah, yang skenario terburuknya bisa saja penjualannya stuck. Butuh tiga sampai empat bulan supaya penjualan kembali nomal,” katanya di sela seminar nasional: Menyikapi Kebijakan Perumahan Nasional, Kamis 8 Maret 2012.

 

Namun, dia meyakini, setelah beradaptasi, penjualan properti akan kembali normal seperti sediakala, sebab bagaimanapun rumah merupakan kebutuhan primer masyarakat. Lagipula, penjualan properti untuk menengah ke atas diyakininya tidak akan terlalu terkoreksi.

 

Harga jual properti di Indonesia pasca kenaikan BBM diperkirakan tumbuh sekitar 11%, sebab biaya distribusi untuk bahan bangunan seperti semen dan batu bata juga ikut terkerek. (ra)

 

 

 

Sumber