Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi 2012 hanya akan mencapai batas bawah dari target 6,3%--6,7% seiring dengan adanya rencana kebijakan kenaikan bahan bakar minyak dan penurunan kondisi ekonomi global.

 

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah menyampaikan dewan gubernur BI menimbang risiko ekonomi menunjukkan pertumbuhan cenderung bias ke bawah baik karena dampak perekonomian global maupun rencana kebijakan pemerintah di bidang energi.

 

“Apabila itu tidak ditempuh langkah-langkah stimulus khususnya dari kebijakan fiskal di samping dari kebijakan moneter dan perbankan,” ujarnya kepada pers di Jakarta, Kamis 7 Maret 2012.

 

Namun, ungkapnya, dewan gubernur berpandangan kegiatan perekonomian domestik masih menunjukkan kinerja yang kuat di tengah kinerja pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dan berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan global.

 

Untuk itu, sambungnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2012 diprakirakan mencapai 6,5% dan akan berlanjut pada kuartal II/2012, meskipun tidak setinggi pertumbuhan pada kuartal I/2012.

 

“Pertumbuhan ekonomi didukung oleh masih kuatnya permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga dan investasi,” tuturnya.

 

Sementara itu, tambahnya, pertumbuhan ekspor diprakirakan melambat seiring dengan perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas global non-energi.

 

Perkembangan ekonomi pada kuartal I dan II masih sejalan dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,3%-6,7% untuk keseluruhan tahun 2012. (Bsi)

 

 

 

Sumber