Aturan Terbaru Bawa Power Bank di Kereta Api dan Pesawat

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemasukan negara dari sektor perpajakan berpotensi turun hingga Rp20,83 triliun akibat perlambatan ekonomi dan kebijakan pengaturan subsidi energi pada tahun ini.

 

 

 

Dalam Dokumen Nota Keuangan & RAPBN-P 2012 yang diperoleh Bisnis.com terungkap potensi risiko itu menjadi alasan pemerintah menurunkan target penerimaan perpajakan menjadi Rp1.011,73 triliuan dari target Rp1.310,56 triliun di APBN.

 

 

 

“Penurunan penerimaan perpajakan itu berkaitan dengan lebih rendahnya basis perhitungan penerimaan perpajakan karena tidak tercapainya target penerimaan di tahun 2011 dan lebih kecilnya basis penerimaan perpajakan,” tulis pemerintah dalam dokumen kertas kerja tersebut.

 

 

 

Seperti diketahui, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI hanya akan mencapai 6,5% pada tahun ini, lebih rendah dari asumsi 6,7% di APBN 2012. Kondisi tersebut juga akan dipengaruhi oleh dampak dari rencana kenaikan harga BBM dan listrik pada tahun ini.

 

 

 

Dokumen Nota Keuangan & RAPBN-P 2012 itu juga mengungkap, jika dilihat dari komponen perpajakan, setoran pajak penghasilan (PPh) diperkirakan turun sebesar Rp9,64 triliun menjadi Rp510,32 triliun dari target APBN Rp519,96 triliun.

 

 

 

Dari sektor migas, penerimaan PPh memang berpeluang naik sebesar Rp3,68 triliun menjadi Rp64,59 triliun sejalan dengan revisi naik asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) per barel menjadi US$105 dari US$90. (yus)

 

 

 

Sumber