Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

BBM Naik, Pengeluaran Bakal Bengkak 2x Lipat

Recommended Posts

xOohWu4zSt.jpgIlustrasi. Foto: Koran SI

 

 

 

PADANG - Kepala Desa Muntei Tulut Ogok menyebutkan pengeluaran warga untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) mau tak mau harus naik dua kali lipat.Apabila dulu dengan harga Rp6 ribu per liter bensin, warga yang mau ke Muara atau pulang balik ke Salappak cukup merogoh kocek sebesar Rp60 ribu untuk beli bensin sebanyak 10 liter, sekarang tidak lagi.

 

"Tapi sekarang, uang Rp100 ribu belum cukup membayar bensin kalau mau pergi pulang," ungkapnya, di Padang, Rabu (7/3/2012).

 

Dia pribadi mengaku sangat keberatan dengan harga yang berlaku saat ini. Gara-gara harga bensin yang mahal, ia terpaksa numpang ke pompong warga lain karena tak sanggup menutupi biaya BBM jika naik pompong sendiri.

 

"Kalau tidak seperti itu, ekonomi keluarga bisa ambruk, uang habis hanya beli bensin yang mahal," keluhnya.

 

Dirinya pun berharap, pemerintah segera mengambil tindakan untuk menstabilkan harga eceran bensin, "Penertiban jangan hanya sebatas kata," ujar Tulut.

 

Sekretaris Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan Filifus Sabajou mengakui, harga bensin yang mahal saat ini menambah penderitaan rakyat. "Yang ekonominya mampu saja mengeluh harga yang terlalu tinggi, apalagi yang ekonominya pas-pasan," kata Filifus.

 

Dia menilai penertiban harga BBM segera dilakukan pemerintah agar lebih aman, karena kalau masyarakat yang ikut menertibkan kemungkinan besar bisa rusuh karena emosi keresahan warga dari segala lini sudah lama menumpuk.

 

Semua warga butuh BBM untuk sepeda motor, mesin rumput, chainsaw, mesin pompong dan keperluan lain, pembiaran ini sudah berlarut-larut. "Ini sudah menjadi ibarat bom waktu, kalau ada yang memicu sedikit saja langsung meledak kalau tak cepat ditangani pemerintah," ujarnya.

 

Kepala Desa Madobak Kecamatan Siberut Selatan Fransiskus Samapopoupou juga sangat menyayangkan krisis harga BBM terutama jenis premium dan minyak tanah karena itu yang banyak digunakan oleh warga. “Harga yang terlalu tinggi membuat ekonomi warga makin tercekik, mobiltas jadi terbatas,” ujarnya.

 

Ia menyebutkan, kalau harga bensin per liter di Madobak paling rendah Rp13 ribu. “Itu sudah harga terendah, kadang mencapai Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per liter," ungkapnya.

 

Akibat mahalnya harga, masyarakat yang mempunyai kepentingan ke Muara Siberut atau ke mana saja terpaksa membatasi perjalanannya.

 

"Kalau sangat penting dan mendesak baru mereka turun dengan pompong ke Muara, berbeda kalau harga masih stabil," jelasnya. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...