Lengkap! Ini 29 Pedagang Kripto Resmi Terdaftar di OJK

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Corbis.

 

 

 

NEW YORK - Wall Street mencatatkan penurunan tajam dalam tiga bulan terakhir, dengan Indeks Dow Jones turun lebih dari 200 poin akibat adanya kekhawatiran baru dari default di Yunani dan perlambatan ekonomi China akan memukul pertumbuhan global.Mengutip Reuters, Rabu (7/3/2012), meskipun penurunan cukup tinggi, S&P 500 masih naik hampir 7,0 persen untuk tahun ini. Jika keuntungan kuartal keempat ditambahkan, maka indeks masih naik hampir 20 persen sejak 30 September.

 

Selain itu, produk domestik bruto Brasil berada di 2,7 persen turun dari ekspektasi menambah kekhawatiran setelah China memangkas proyeksi pertumbuhan awal pekan ini.

 

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 203,66 poin atau 1,57 persen menjadi 12.759,15, Index S&P 500 (SPX) turun 20,97 poin atau 1,54 persen ke 1,343.36 dan Nasdaq Composite Index (COMP) turun 40,16 poin atau 1,36 persen menjadi berakhir 2.910,32.

 

Volatilitas indeks pun Melonjak sekitar 16 persen mendekati 21, naik di atas rata-rata perdagangan 50 hari pertama kalinya sejak November dengan saham bank dan tambang antara memimpin penurunan.

 

Ini adalah penurunan pertama dalam Dow lebih dari 200 poin sejak 23 November. Terakhir kali indeks S&P 500 turun lebih dari 1,0 persen adalah pada akhir Desember. Saham Apple Inc turun 0,5 persen pada USD530,26 Selasa.

 

Sektor keuangan di indeks S&P (GSPF) Turun 2,5 persen dan indeks KBW Bank (BKX) jatuh 2,7 persen. Morgan Stanley turun 5,3 persen menjadi USD17,32. Produsen aluminium Alcoa Inc (AA) kehilangan 4,1 persen menjadi USD9,47 dan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc (FCX) turun 2,5 persen menjadi USD39,44.

 

Volume sedikit meningkat dengan sekitar 7,6 miliar saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, NYSE Amex dan Nasdaq, di atas rata-rata harian 6,9 miliar. (mrt)

 

 

 

Sumber