Dukung Industri Kreatif, BNI Gelar Nobar Film "Timur" di 3 Kota

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Menkeu Agus Martowardojo. Foto: Runi/okezone

 

 

 

JAKARTA - Pemerintah menjelaskan realisasi pembayaran BBM bersubsidi di 2011 mencapai Rp164,7 triliun, dari yang dianggarkan dalam APBN-P 2011 sebesar Rp129,7 triliun."Kenaikan realisasi pembayaran BBM bersubsidi dikarenakan kenaikan harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah," ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo dalam RDP Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3/2012).

 

Agus menjelaskan kenaikan harga minyak mentah tersebut menjadi USD109,9 per barel dari USD95 per barel di APBN-P 2011. Selain itu nilai tukar rupiah juga naik dari Rp8.700 per USD menjadi Rp8.732 per USD.

 

Adapun volume BBM bersubsidi tersebut adalah sebesar 40,3 juta kiloliter (kl) dari kuota di APBN-P 2011 40,49 juta kl.

 

sementara untuk selisih pembayaran BBM bersubsidi yaitu sekira Rp35 triliun akan dibayarkan oleh setelah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan hasilnya akan dimasukkan kedalam laporan keuangan pemerintah pusat.

 

"Nanti kekurangannya, akan dibayarkan kalau semua laporannya sudah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," pungkasnya. (ade)

 

 

 

Sumber