Lengkap! Ini 29 Pedagang Kripto Resmi Terdaftar di OJK

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. Corbis.

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak merangkak naik setelah begerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Adanya kekhawatiran akan hambatan pasokan minyak akibat ketegangan atas program nuklir Iran, membuat harga meningkat. Di sisi lain adanya kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di China dan Amerika Serikat melambat, juga menyeret harga minyak.Mengutip Reuters, Selasa (6/3/2012), minyak mentah Brent untuk pengiriman April naik 46 sen menjadi USD124,11 per barel, setelah jatuh ke USD122,66 per barel, di bawah rata-rata 10 hari sebesar USD123,62 per barel.

 

Sementara minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik 5,0 sen menjadi USD106,75 per barel, setelah turun di kisaran USD105,50 hingga USD107,42 per barel, turun satu sen di bawah rata-rata perdagangan 10 hari.

 

Penurunan harga minyak, datang atas kekhawatiran China yang memotong target pertumbuhan ekonomi 2012 ke posisi terendah dalam delapan tahun terkahir sebesar 7,5 persen dari sebelumnya 8,0 persen, membebani ekuitas dan permintaan minyak yang melemah.

 

Sementara di AS, Departemen Perdagangan AS mengatakan pesanan untuk barang-barang manufaktur turun 1,0 persen, penurunan terbesar sejak Oktober 2010, sementara Institute for Supply Management mengatakan indeks jasa naik pada Februari.

 

Namun, potensi gangguan pasokan akibat ketegangan Iran dengan Barat atas masalah nuklir di Teheran terus meningkatkan harga minyak. Ditambah pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, yang bertemu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Washington, untuk meyakinkan Israel agar memberikan sanksi terhadap Iran.

 

Sanksi intensif, termasuk larangan embargo Uni Eropa terhadap impor minyak Iran dijadwalkan untuk Juli, bersama dengan ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz telah membantu mendorong harga minyak mentah Brent naik 15 persen pada 2012.

 

Selain itu, sebuah ledakan yang menghantam pipa gas di antara Mesir, Israel dan Yordania di Northern Sinai pada hari Senin kemarin, juga menambah keprihatinan akan tergerusnya pasokan. Keprihatinan lain terkait pasokan datang dari Kanada, di mana Syncrude Kanada Ltd menutup unit coker menyusul kebakaran dan mengurangi produksi hingga 350.000 barel per hari. (mrt)

 

 

 

Sumber