Wakil Ketua Kadin Saleh Husin Respons Penerapan PP Pengupahan

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA : Kinerja investasi di sektor pangan belum tumbuh signifikan, kendati pemerintah berulangkali menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama dalam rencana pengembangan penanaman modal.

 

 

 

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di sektor tanaman pangan dan perkebunan hanya naik 7,7%, dari Rp8,7 triliun pada 2010 menjadi Rp9,4 triliun sampai akhir 2011 lalu.

 

 

 

Ironisnya, realisasi PMDN di sektor perikanan bahkan menurun dari Rp1 miliar menjadi Rp500 juta saja pada 2011. Meski demikian, kinerja investasi di sektor peternakan cukup baik yakni sebesar Rp247,24 miliar, dari tahun sebelumnya yang sekitar Rp156,5 miliar.

 

 

 

Hanung Harimba Rachman, Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam BKPM mengatakan kendala utama realisasi investasi di sektor pangan a.l. persoalan lahan, minimnya infrastruktur pendukung dan fasilitas pengelola atau distribusi.

 

 

 

Saat ini, katanya, pemerintah sebenarnya telah berupaya mengembangkan investasi melalui penerapan konsep spasial yakni Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Namun, pemangku kepentingan perlu pula memerhatikan ketersediaan lahan siap guna untuk kebutuhan investasi pangan.

 

 

 

“Konsep MP3EI sudah baik karena akan mempermudah konsentrasi pembangunan infrastruktur sesuai kebutuhan. Tetapi proses pengadaan tanah harus dilakukan dengan cepat juga,” ujarnya.

 

 

 

Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Sjamsu Rahardja mengatakan minimnya infrastruktur publik menjadi hambatan perkembangan investasi di sektor pangan.

 

 

 

“Pekerjaan rumah yang masih perlu dibenahi seperti infrastruktur publik, irigasi dan yang sifatnya menunjang produktifitas. Jadi tidak bisa memaksa swasta berinvestasi dari nol,” ujarnya. (yus)

 

 

 

Sumber