Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Bank Indonesia memperkirakan inflasi bertambah 2,3%-2,4% dari perkiraan angka inflasi 3,5%-5,5% apabila pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak Rp1.500.

 

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) bidang Pengawasan Bank dan Pengelolaan Moneter Halim Alamsyah mengungkapkan angka perkiraan tersebut tidak terlalu tinggi, karena keadaan inflasi saat ini agak menurun.

 

Dia meyakinkan pada tahun depan inflasi akan kembali normal karena persistensi inflasi sudah jauh lebih menurun dibandingkan dengan keadaan 5 tahun--10 tahun lalu.

 

"Ada satu hal yg tidak banyak diteliti dan dikomentari para pakar adalah persistensi inflasi itu sudah jauh lebih menurun dibanding 5 tahun-10 tahun lalu. Yang saya maksud adalah ketika terjadi gejolak, harga-harga akan cepat naik, tetapi sekarang akan cepat turun lagi," ujarnya Jumat, 2 Maret 2012.

 

Menurut Halim, turunnya persistensi inflasi akan berpengaruh pada efek putaran kedua (second round effect) inflasi yang lebih rendah. Bahkan akan jauh lebih rendah apabila pemerintah dapat bekerja sama dengan bank sentral.

 

Dia menjelaskan persistensi merupakan cerminan dari pasokan dan kebijakan pengadaan yang lebih baik. Selain itu variasi dan jumlah barang mernurunkan kemampuan produsen untuk mengendalikan harga akibat faktor persaingan. (spr)

 

 

 

Sumber