Borong Yuk, Anggur hingga Jeruk Diskon 20% di Transmart Full Day Sale

[Parno Pemilik Lapak 0]

BALIKPAPAN: Kalimantan Timur mencatat inflasi 0,28% pada Februari 2012  disebabkan oleh kenaikan hampir semua lini komoditas kecuali bahan makanan sehingga memicu inflasi secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 5,82%.

 

Berita resmi statistik yang dikeluarkan oleh BPS Kalimantan Timur (Kaltim) menyatakan kenaikan kelompok komoditas dipimpin oleh naiknya indeks pada kelompok sandang 1,03%. Kelompok komoditas lain yang mengalami kenaikan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,59%, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,37%, dan kelompok kesehatan 0,38%.

 

Kemudian kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,87% dan kelompok transport dan komunikasi 0,08%.

 

“Adapun, penurunan pada kelompok bahan makanan terjadi sebesar -0,25%” ujar Johnny Anwar, Kepala BPS Kaltim, dalam rilis tersebut.

 

Data tersebut juga menyebutkan andil kelompok makanan jadi berpengaruh besar terhadap inflasi hingga 0,10%. Disusul kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09%, kelompok sandang 0,07%, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05%.

 

Kemudian kelompok transport dan komunikasi serta kelompok kesehatan yang masing-masing memberi andil terhadap inflasi 0,01%. Sementara itu, kelompok bahan makanan memberi andil deflasi -0,06%.

 

Apabila dirinci menurut kota, Tarakan menjadi kota yang mengalami inflasi tertinggi di Kaltim pada Februari 2012 yakni 0,92%. Disusul Samarinda 0,40%, Balikpapan menjadi satu-satunya kota di Kaltim yang mengalami deflasi pada Februari 2012 sebesar -0,09%.

 

Kepala Seksi Integrasi Pengolahan Data Statistik (IPDS) BPS Kota Balikpapan Asmak Harida menuturkan deflasi yang terjadi di Balikpapan banyak disumbangkan oleh turunnya harga bahan makanan seperti ikan segar, daging dan sayuran.

 

“Meskipun cuaca sedang tidak baik tetapi harga di pasar turun. Kemungkinan ini disebabkan oleh adanya antitipasi dini yang diperoleh dari pengalaman tahun sebelumnya,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis, 1 Maret 2012.(msb)

 

 

 

Sumber