Video: Ada Danantara Effect, Saham Ini Bisa Jadi Perhatian di 2026

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Timanas Garuda harus terpuruk usai kalah dari Bahrain 10-0. Dengan hasil tersebut, Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mempertanyakan kesiapan dari Tim Merah Putih."Kalau (kalah) itu pasti harus ditanya persiapannya, kenapa kok persiapannya seperti itu?," ungkap Agus Marto kala ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/3/2012).

 

Dia menilai, seharusnya orang yang menangani tim Merah Putih mengerti kondisi tim lebih baik. "Kelebihan pemain dan timnya. Harusnya tidak terjadi (kekalahan) sebesar itu kalau persiapan dan pemilihan pemainnya baik," tutur Agus.

 

Selain Agus, komentar juga datang dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Malarangeng. Pasalnya, sejarah mencatat, kekalahan terbesar yang pernah dirasakan Indonesia terjadi 38 tahun lalu. Saat itu, Indonesia digunduli Denmark 9-0 pada sebuah laga persahabatan tahun 1974.

 

Kekalahan ini pun sontak membuat sejumlah pecinta sepakbola Indonesia prihatin. Kekecewaan mendalam juga dirasakan Menegpora yang menilai bila hasil buruk ini merupakan buah dari polemik yang terus terjadi di jajaran kepengurusan PSSI. "Inilah hasilnya kalau pengurus ribut terus. Seharusnya semua mendahulukan kepentingan sepakbola nasional," ujar Andi di tempat yang sama.

 

Seperti diketahui, dalam laga yang berakhir dengan hasil yang mengenaskan tersebut wasit memberikan empat hadiah penalti dan juga kartu merah bagi kiper timnas, Samsidar. Tidak hanya itu saja pelatih Aji Santoso juga harus diusir dari lapangan karena telah melakukan protes keras terhadap wasit setelah gol Ferdinan Sinaga dianulir.

(and)

 

 

 

Sumber